Suara.com - Akhir 2019 menjadi kesempatan bagi beberapa merek ponsel besar dunia meluncurkan ponsel gaming di Indonesia, termasuk Xiaomi dengan Black Shark 2 Pro.
Black Shark 2 Pro mulai tersedia di Tanah Air pada 12 Desember dan dijual di rentang harga Rp 9 juta sampai Rp 11 juta, tergantung pada besarnya memori.
Suara.com berkesempatan mengecap Black Shark 2 Pro bercorak Iceberg Grey dengan konfigurasi RAM 8 GB dan memori internal 128 GB. Berikut adalah hasilnya:
Baca Juga: Black Shark 2 Pro Mulai Tersedia 12 Desember
Desain
Bicara desain, Black Shark 2 Pro boleh dibilang futuristik. Ini dilihat dari tampilan belakang ponsel yang solid, berbahan metal. Apalagi, warna Iceberg Grey yang melapisi bagian belakang ponsel ini sangat jarang ada di pasaran.
Selain itu, bodi belakang ponsel ini bertambah gahar seiring disematkannya LED RGB dan logo ikonik "S" yang akan menyala secara otomatis saat ponsel diaktifkan, ada notifikasi, dipakai charging baterai, atau bermain game.
Kerennya lagi, pengguna bisa mengatur warna LED sesuai dengan kehendak hati. Untuk mengaturnya, pengguna bisa mengaksesnya melalui menu pengaturan Light Settings.
Bagian bodi belakang Black Shark 2 Pro memiliki penampang seperti huruf X yang berfungsi sebagai antena untuk memperkuat sinyal saat bermain game.
Baca Juga: Unboxing Black Shark 2 Pro
Desain belakang ini juga ergonomis, di mana sangat nyaman untuk meletakkan jari tengah dan jari manis saat bermain game dalam posisi horizontal, seperti saat bermain Call of Duty: Mobile maupun Mobile Legends.
Di pojok kiri atas ponsel, terpasang kamera ganda yang disusun secara vertikal. Sedangkan kamera depannya dipasang dalam bezel, mengingat ponsel ini tak memakai notch.
Sayangnya, casing belakang ponsel yang mudah kotor dan meninggalkan sidik jari. Beruntung, mereka menyiasatinya dengan memberikan casing tambahan dalam paket penjualan ponsel.
Selain itu, Black Shark 2 Pro tidak memiliki port jack audio 3,55 mm, sehingga colokan earbuds terintegrasi dengan USB Type-C. Artinya, pengguna tidak bisa memasang earbuds atau earphone sembari mengisi daya.
Layar
Black Shark 2 Pro mengusung layar berukuran 6,39 inci AMOLED dengan resolusi 2340 x 1080 piksel dan rasio layar ke bodi 81,7 persen. Dengan layar seluas itu, gamer bisa lebih puas saat bermain game. Pengguna juga bisa memainkan game dengan refresh rate 60 Hz.
Karena sudah menggunakan panel AMOLED, pemindai sidik jari dibenamkan di bawah layar (in-display fingerprint).
Meski sudah dilengkapi dengan DSP dari Pixelworks, sayangnya Black Shark 2 Pro belum mendukung HDR 10. Imbasnya, ponsel ini kurang maksimal saat dipakai untuk menikmati konten video on demand, seperti Netflix.
Namun untuk para gamer, layar ini sudah termasuk istimewa karena mendukung respon sentuh hingga 30,7 ms dengan akurasi sentuhan hingga 0,3 mm.
Performa
Berpredikat sebagai ponsel gaming, lumrah apabila Black Shark 2 Pro dibekali spesifikasi yang gahar: prosesor Qualcomm Snapdragon 855 Plus yang dikombinasikan dengan RAM 8 GB dan memori internal 128 GB untuk perangkat ini.
Melihat spesifikasi ini saja, pengguna sudah bisa memainkan game-game pengaturan grafis yang cukup tinggi.
Sedangkan untuk menguji performa teknisnya, Suara.com menggunakan alat bantu berupa aplikasi benchmark AnTuTu dan Geekbench 5.
Hasilnya, AnTuTu memberikan skor 433043 untuk Black Shark 2 Pro. Sementara Geekbench 5 mengganjarnya dengan skor 523 untuk single-core, dan 2025 untuk multi-core, nilai yang tergolong besar.
Gaming
Inilah sajian utama yang ditawarkan Black Shark 2 Pro. Ponsel ini dibekali banyak fitur yang bisa memaksimalkan performa pengguna kala memainkan game favorit mereka.
Pertama, ada Shark Space, sebuah platform yang didedikasikan khusus untuk bermain game dengan memaksimalkan kinerja ponsel. Shark Space bisa diaktifkan dengan cara menggeser tombol yang ada di bagian kanan ponsel.
Di dalam Shark Space, ada Ludicrous Mode yang berfungsi meningkatkan kemampuan gaming ke tingkat paling tinggi. Ada pengaturan di dalam Shark Space yang membuat pengguna bisa mengaktifkan Ludicrous Mode.
Setelah aktif, pengguna bisa menjajal bermain game-game berat, mulai dari Mortal Kombat, King Off Fighters All Star, Fortnite, Call of Duty Mobile, PUBG Mobile, hingga Mobile Legends anti lag, meskipun pengaturan grafis berada di settingan tinggi.
Selain itu, Black Shark 2 Pro juga mendukung kualitas gambar HDR pada game-game yang menyediakan opsi visual HDR di dalamnya. Inilah yang membuat kualitas visual untuk game di ponsel jadi kian menarik, karena tanpa harus mengurangi frame rate.
Sayangnya, temperatur Black Shark 2 Pro mudah panas ketika dipakai bermain game dengan resolusi tinggi dalam waktu sekira 1 jam.
Padahal, Black Shark 2 Pro memiliki fitur pendingin bernama Mille-Feuille Full Area Liquid Cooling System 3.0+ yang seharusnya bisa menjaga kestabilan suhu ponsel.
Selain itu, pengguna juga bakal mendapatkan sebuah gamepad pada paket penjualan Black Shark 2 Pro. Namun, sayangnya hanya gamepad sebelah kiri saja, kamu harus membeli gamepad sebelah kanan secara terpisah.
Gamepad sebelah kiri ini memiliki stik untuk menggerakkan permainan dan tombol navigasi atas bawah kiri kanan. Bagi yang tidak terbiasa menggunakan sebelah gamepad, bermain game justru terasa menyulitkan.
Kamera
Meski berlabel ponsel gaming, Black Shark 2 Pro tidak melupakan kebutuhan hiburan lainnya, yaitu kamera. Untuk dicatat, ponsel ini mengusung kamera belakang ganda dengan konfigurasi 48 MP (f/1.8) dan 12 MP (f/2.2).
Sayangnya, kemampuan kamera Black Shark 2 sangat baik ketika pemotretan dilakukan saat kondisi terang. Satu hal yang patut diacungi jempol, mode potrait Black Shark 2 Pro menyajikan foto bokeh yang sangat rapi.
Namun, performa impresif kamera Black Shark 2 Pro langsung menurun ketika pengambilan gambar dilakukan pada malam hari, atau saat berada di lingkungan minim cahaya.
Adanya mode Night pun tidak cukup membantu untuk menyelamatkan hasil foto, karena masih ditemukan noise dan gambar menjadi kurang tajam.
Beralih ke kamera depan, Black Shark 2 Pro menyematkan kamera 20 MP untuk mendukung pengguna. Soal swafoto, tidak ada masalah yang berarti karena gambar yang dihasilkan termasuk bagus.
Untuk kemampuan videonya, Black Shark 2 Pro tidak didukung OIS (Optical Image Stabilization). Tapi, ada EIS (Electronic Image Stabilization) yang cukup membantu untuk mengurangi guncangan dalam perekaman video.
Black Shark 2 Pro bisa merekam dengan kualitas 4K 1080p 30 fps, 1080p 60 fps, hingga 720p 30 Fps.
Baterai
Bicara daya tahan, Black Shark 2 Pro dipersenjatai baterai berkapasitas 4.000 mAh yang didukung Quick Charge 27 Watt. Dengan kapasitas tersebut, ponsel sanggup bertahan hingga dua hari tanpa pemakaian berlebihan dan tanpa bermain game.
Namun saat dipakai bermain game berjam-jam, pengguna membutuhkan pengisian baterai satu kali saja dalam satu hari. Menariknya, proses pengisian dayanya lumayan cepat.
Dalam waktu 30 menit saja, baterai yang terisi bisa mencapai 60 persen. Sedangkan untuk full charge, estimasi pengecasan sekitar 100-110 menit, pokoknya tidak sampai 2 jam.
Kesimpulan
Di atas kertas, Black Shark 2 Pro menghadirkan spesifikasi yang gahar, sesuai dengan peruntukannya. Saat dipakai bermain game, perangkat kokoh dalam genggaman, desain yang gagah, layar yang memanjakan mata, performa gaming impresif, hingga daya tahan baterai yang prima.
Hanya saja, temperatur ponsel yang mudah panas membuat saya tidak bisa berlama-lama menggunakan Black Shark 2 Pro. Selain itu, hasil fotonya juga biasa saja.