Suara.com - Penemuan lukisan tertua di dunia dalam sebuah gua di Sulawesi Selatan yang dilaporkan pekan lalu di jurnal Nature rupanya mengungkap hal lain yang tak kalah menarik: gambar-gambar itu bisa jadi mengungkap bahwa agama modern bermula di Nusantara.
Adam Brumm, Maxime Aubert, dan Adhi Oktaviana - tiga arkeolog dari Griffith University, Australia - yang meneliti lukisan tersebut membeberkan analisis mereka dalam artikel di The Conversation Indonesia:
Tim kami telah menemukan sebuah lukisan gua di Indonesia yang setidaknya berumur 44.000 tahun dan mungkin memperlihatkan petunjuk baru mengenai permulaan budaya agama modern.
Lukisan kuno dari Pulau Sulawesi ini terdiri dari sebuah adegan yang menggambarkan makhluk setengah manusia setengah hewan yang sedang berburu babi liar dan binatang kecil seperti kerbau dengan tombak atau tali.
Baca Juga: Lagi, Lukisan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi
Sebagaimana yang kami laporkan baru-baru ini di Nature, studi terbaru kami menunjukkan lukisan gua ini adalah karya seni tertua di dunia yang ditemukan (karena gambar-gambar yang dilukiskan bersifat kiasan di alam).
Penggambaran pemburu bertubuh setengah manusia dan setengah binatang mungkin juga merupakan bukti awal dari kemampuan kita untuk memahami hal-hal yang tidak ada di dunia alami. Kemampuan ini menjadi landasan pemikiran dan pengamalan agama yang asal-usulnya telah lama diselimuti misteri.
Karya seni zaman es Sulawesi
Situs seni gua baru ini dinamakan Leang Bulu Sipong 4 dan kolega kami dari Indonesia menemukannya pada Desember 2017. Ini merupakan satu situs dari ratusan situs peninggalan gua di wilayah kapur Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
Pada 2014, kami mengumumkan bahwa sebuah gua (Leang Timpuseng) di Maros-Pangkep memiliki salah satu motif seni batu tertua di dunia yang berupa stensil tangan yang dibuat setidaknya 40.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: Lukisan Tertua di Dunia Ditemukan di Kalimantan Timur
Kami baru-baru ini juga melaporkan sebuah lukisan figuratif seekor banteng (satu spesies ternak liar) yang berasal setidaknya 40.000 tahun yang lalu dari sebuah gua yang terletak berdekatan dengan Pulau Kalimantan.