Suara.com - Indonesia resmi menjadi official partner country Hannover Messe 2020. Ajang pameran teknologi manufaktur terbesar dunia ini pun menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya di sektor manufaktur.
Apalagi, Indonesia kini sedang bertransformasi menuju era industri 4.0. Bukan tanpa alasan, dipilihnya Indonesia sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020 atas dasar lima alasan.
Pertama, Indonesia dinilai memiliki pasar terbuka yang tumbuh cepat. Kedua, ekonomi negeri ini menjadi yang terbesar di ASEAN.
Ketiga, Indonesia adalah negara anggota G20. Keempat, negeri ini dinilai sebagai lokomotif pertumbuhan di ASEAN. Kelima, pada tahun 2030 diprediksi PDB Indonesia menempati 10 besar dunia.
Baca Juga: Keramik Anak Tangga dari iPhone, Warganet : Horang Kaya Bebas!
Bagi Indonesia, ajang ini menjadi salah satu upaya bagi Indonesia untuk memperkenalkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Melihat perjalanannya, Making Indonesia 4.0 telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018.
Mengusung Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pelaku industri di Indonesia telah dan sedang bersiap menghadapi tantangan yang semakin kompleks terutama mengenai penerapan industri 4.0.
Di Hannover Messe 2020, Paviliun Indonesia berdiri di area seluas 2.548 meter persegi. Paviliun ini bakal menampilkan eksibisi dari pelaku industri di lima sektor prioritas dalam Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, dan industri elektronik. Lima sektor ini secara total mewakili 65% dari ekspor nasional.
“Ajang ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mendorong peningkatan investasi dan ekspor sektor industri. Kesiapan mulai dari sisi SDM hingga infrastruktur pendukung seperti kawasan industri akan ditampilkan. Harapannya, potret menyeluruh atas potensi industri manufaktur di Indonesia dapat dilihat,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi dalam keterangan resminya.
Selain itu, di Paviliun Indonesia terdapat eksibisi yang bersifat tematik mengikuti display category Hannover Messe 2020. Harapannya, kata Doddy, lebih dari 100 pelaku industri dalam negeri akan mengisi paviliun tersebut, dengan fasilitasi pemerintah.
Baca Juga: Duh! Pengguna WhatsApp Ancam Hapus Akun Mereka Gara-gara Ini
Melihat perjalanannya, pameran Hannover Messe sudah berlangsung selama 72 tahun. Dalam periode 2016-2019, tercatat rata-rata pengunjung sebanyak 210.000 orang.
Hannover Messe merupakan salah satu pameran internasional terkemuka dengan catatan penyelenggaraan tahun 2019 diikuti lebih dari 6.500 exhibitors yang mewakili 73 negara, dihadiri lebih dari 215.000 pengunjung internasional dari 91 negara, dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontak bisnis.
Sebelum Indonesia, pada Hannover Messe 2019, Swedia berkesempatan menjadi Official Partner Country. Selain itu, China (2012), Rusia (2013), Belanda (2014), India (2015), USA (2016), Polandia (2017),dan Mexico (2018) juga pernah didapuk menjadi Partner Country pada ajang tersebut.