Suara.com - Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) Nika Pranata melansir hasil penelitian tentang penjual dan pembeli online di Indonesia, salah satunya mengupas alasan orang Indonesia senang belanja produk impor secara online.
“Ada dua alasan, pertama adalah produknya langka atau tidak tersedia di Indonesia dan kedua harganya murah,” kata Nika saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
LIPI juga menemukan tiga platform digital yang paling sering digunakan oleh pembeli asal Indonesia yakni Alibaba dan Aliexpress asal China, serta Amazon asal Amerika Serikat.
Menurut Nika, kebanyakan pembeli asal Indonesia menggunakan platform tersebut untuk berbelanja peralatan elektronik seperti ponsel, kamera, laptop, dan komputer.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Dijual Murah di Toko Online, Ongkirnya Mengherankan
Ia menambahkan berdasarkan temuan lapangan hampir semua penjual online Indonesia menyatakan bahwa praktik tersebut menurunkan penjualan mereka dan mengancam keberlangsungan bisnisnya.
“Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, 90 persen barang yang dijual secara online merupakan produk impor. Nah, hal ini membuat persaingan semakin ketat,” ujar Nika.
Nika menyampaikan saat ini dunia memasuki era perdagangan tanpa batas, pergerakan barang dan jasa menjadi sangat mudah. Dampaknya, impor barang melalui e-commerce meningkat tajam.
Oleh karena itu, tren impor barang melalui e-commerce perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Data Ditjen Bea Cukai, Kementerian Keuangan menunjukan sepanjang 2018 rata-rata jumlah barang kiriman impor melalui e-commerce meningkat 10,5 persen per bulan, sedangkan dari sisi nilai transaksi melonjak 22 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Keluarga Kardashian Bikin Toko Online, Khusus Jual Pakaian Bekas
“Bahkan beberapa platform e-commerce besar di Indonesia menyediakan fasilitas kepada penjual asing untuk membuka toko online di Indonesia,” tukas Nika.