Suara.com - Bukalapak pada Senin (9/12/2019) mengumumkan bahwa Achmad Zaky, salah satu pendirinya, telah mundur dari jabatannya sebagai CEO dan digantikan oleh Muhammad Rachmat Kaimuddin.
Rachmat Kaimuddin akan resmi menjabat sebagai CEO Bukalapak per 6 Januari 2020 mendatang, demikian diumumkan salah satu startup unicorn tersebut dalam siaran persnya.
"Muhammad Rachmat Kaimuddin adalah seorang leader yang berpengalaman dengan latar belakang pendidikan, teknik, dan pengalaman bekerja di bidang manajemen keuangan," terang Bukalapak dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.
Rachmat Kaimuddin, terang Bukalapak, bergabung karena kepemimpinannya dinilai bisa mengarahkan perusahaan rintisan itu ke tingkat yang lebih hebat.
Baca Juga: Achmad Zaky Mundur dari CEO Bukalapak
Rachmat Kaimuddin memiliki gelar BSc dari Massachusetts Institute of Technology, Boston, Amerika Serikat. Sementara, gelar MBA diterima dari Stanford University, California, AS.
Sebelum bergabung dengan Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk sejak tahun 2018. Sebelumnya sejak 2014, dia menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris untuk bank yang sama hingga ditunjuk sebagai direktur.
Rachmat Kaimuddin memulai karirnya sebagai Senior Associate di Boston Consulting Group. Dia juga pernah menjabat sebagai Managing Director PT Cardig Air Services, Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo, Managing Director PT Semen Bosowa Maros, Vice President Baring Private Equity Asia, dan Principal of Quvat.
Rachmat Kaimuddin menyatakan terharu dan bangga bisa mendapatkan kepercayaan menjadi bagian dari proses pertumbuhan Bukalapak ke tahap selanjutnya.
"Saya percaya Bukalapak adalah tempat di mana saya bisa bekerja bersama kawan-kawan saya untuk membuat perubahan positif yang berguna bagi bangsa dan negara ini. Saya harap dapat membantu Bukalapak memberikan dampak lebih luas untuk Indonesia," ucap Rachmat Kaimuddin.
Baca Juga: Aplikasi Bukalapak Hilang dari Playstore, Ini Penjelasannya
Di bawah kepemimpinan baru, perusahaan akan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan talenta, modal, dan manajemen keuangan, serta memperkuat peran Bukalapak dalam mendukung UMKM Indonesia.