Suara.com - Oktober lalu, Redmi Note 8 Pro resmi meluncur di Tanah Air dengan membawa predikat sebagai ponsel pertama dengan kamera belakang 64 MP di Indonesia.
Rupanya, ponsel berbanderol Rp 3,5 jutaan untuk versi tertingginya ini bukan hanya mengandalkan besaran resolusi kamera yang diusungnya.
Nggak percaya? Coba simak baik-baik review Redmi Note 8 Pro berikut ini.
Desain
Ketika pertama kali melihat tampilan fisik Redmi Note 8 Pro, desainnya jauh berbeda dari sang adik, Redmi Note 8. Hal ini terlihat jelas dari pilihan warna Pearl White yang memberikan efek solid, sekaligus elegan.
Baca Juga: NASA Bagikan Potret Matahari Terbit di Mars
Warna yang ditampilkan casing belakang ponsel lebih solid dan juga telah diproteksi Corning Gorilla Glass 5, sehingga bekas sidik jari setelah menggenggam ponsel tidak begitu terlihat jelas.
Bagian belakang Redmi Note 8 Pro tampil mencolok dengan empat kamera. Tiga kamera disusun secara vertikal, sedangkan satu lainnya diletakan secara terpisah, berdampingan dengan LED Flash.
Tepat di bawah area kamera, terdapat pemindai sidik jari. Sementara logo Redmi dengan balutan warna perak terukir di sebelah tengah bawah ponsel.
Bagian samping kiri dan kanan ponsel masing-masing dipakai untuk slot kartu SIM ganda, tombol power/daya, dan volume. Sementara di pinggiran bawahnya terlihat lebih ramai lubang karena dipakai untuk port USB Type-C, mikrofon, speaker, hingga port jack audio 3,55 mm.
Secara keseluruhan, bodi Redmi Note 8 Pro cukup ergonomis dan tampil elegan, dua hal yang tidak disangka bisa didapat dari ponsel berbanderol Rp 3,5 jutaan.
Baca Juga: 5 Smartphone Biasa Tapi Mumpuni Main Game Terbaik 2019
Layar
Layar Redmi Note 8 Pro berukuran 6,53 inci dengan resolusi 1.080 x 2.340 piksel alias HDR. Layarnya juga lumayan lapang karena rasio screen to body-nya mencapai 84,9 persen.
Di bagian layar atas, terselip notch atau poni layar bermotif dew drop untuk menampung kamera depan. Selain itu, area antara tepian layar atas dan bezel dipakai untuk memasang speaker.
Performa
Pada dasarnya, sistem operasi Redmi Note 8 Pro masih berpijak pada Android 9 Pie berselimut MIUI 10. Namun, pihak Xiaomi menjamin ponsel ini akan mendapatkan update ke MIUI 11.
Memang, MIUI 10 menjanjikan tampilan antarmuka yang sederhana, sehingga memudahkan pengoperasian oleh pengguna awam. Sayangnya, antarmuka khas Xiaomi ini menampilkan banyak iklan yang cukup mengganggu.
Soal dapur pacu, Xiaomi menyerahkannya pada MediaTek Helio G90T yang dikawinkan dengan RAM 6 GB dan memori penyimpanan internal 128 GB.
Sebagai informasi, chipset ini dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas gaming dan grafis, namun ditawarkan dengan harga yang lebih ekonomis.
Sedangkan untuk pengujian teknisnya, Suara.com menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu dan Geekbench 5.
Hasilnya, skor yang diberikan AnTuTu adalah 281.800. Sedangkan Geekbench 5 memberikan skor 474 untuk single-core dan 1.607 untuk multi-core.
Ringkasnya, performa yang dihasilkan melebihi ekspektasi.
Gaming
Seperti yang telah dibahas di awal, Redmi Note 8 Pro bukan hanya menjual kemampuan kamera 64 saja. Lebih dari itu, ponsel ini juga memberikan pengalaman gaming yang ciamik.
Muaranya, ada pada Game Booster. Ketika diuji lewat game PUBG Mobile, fitur ini akan muncul secara otomatis. Ketika dibuka, pengguna diberikan beberapa opsi pengaturan, termasuk mematikan notifikasi yang bisa mengurangi konsentrasi saat bermain game.
Tak hanya itu, Game Booster juga bisa mendongkrak performa game, meningkatkan prioritas bandwidth jaringan, kualitas audio, dan responsivitas.
Saat dipakai untuk bermain game PUBG Mobile, Redmi Note 8 Pro bisa menjalankannya dengan resolusi HDR dan frame rate Ultra. Artinya, ponsel ini sudah mampu menyajikan kualitas grafis yang tinggi.
Namun saat dipakai berlama-lama bermain game, suhu ponsel meningkat, sehingga tidak enak dalam genggaman. Jadi, tetap saja Redmi Note 8 Pro tidak cocok dipakai untuk mereka yang mengaku sebagai hardcore gamer.
Kamera
Redmi Note 8 Pro membawa empat kamera belakang dengan konfigurasi kamera utama 64 MP, lensa ultra-wide 8 MP, lensa makro 2 MP, dan lensa bokeh 2 MP.
Secara keseluruhan, AI bekerja cepat untuk menentukan fokus kamera, apalagi ketika ponsel dalam mode makro dan potrait. Ini akan memudahkan pengguna untuk membidik obyek foto.
Ketika malam hari tiba atau memotret di lingkungan minim cahaya, hasil foto dalam mode 64 MP, potrait, maupun makro cukup mengesankan. Namun, hal ini tidak berlaku ketika mengaktifkan mode ultra-wide karena kualitas foto yang dihasilkan berkurang, bahkan terdapat noise.
Beranjak ke kamera depan, Redmi Note 8 Pro dipersenjatai kamera selfie 20 MP yang sudah dilengkapi teknologi AI. Imbasnya, hasil foto cukup baik, meski terkadang efek beautification-nya berlebihan.
Baterai
Bermodalkan baterai berkapasitas 4.500 mAh, Redmi Note 8 Pro sanggup bertahan hingga 10 jam, berdasarkan hasil uji PCMark Battery. Meski begitu, ponsel ini masih bisa menemani waktu kerja harian orang kantoran.
Kesimpulan
Redmi Note 8 Pro menyimpan banyak kejutan dibalik harganya yang relatif terjangkau. Bukan hanya sekadar menjual gimmick kamera 64 MP saja, ponsel ini justru menawarkan desain elegan dan juga performa gahar.