Tetapi versi lain dituturkan oleh Aziz. Kepada BBC, Aziz mengaku bahwa foto Bin Laden yang dia unggah pada 14 November bertujuan satir.
Sebagai minoritas Muslim yang tinggal di Amerika Serikat ia sering diejek sebagai dengan julukan "istri Osama bin Laden" dan ia mengunggah video berisi foto Bin Laden dalam akun TikTok-nya setelah ditanya oleh pengguna lain tentang sosok kekasihnya.
"Apakah saya percaya mereka menghapus video (tentang kamp tahanan Uighur) karena video satir yang dihapus di akun pertama saya? Setelah saya mengunggah tiga video tentang Uighur? Tidak," tegas Aziz menanggapi permohonan maaf TikTok.
Baca Juga: Diduga Perpanjangan Tangan Beijing, TikTok Diperiksa di Amerika Serikat
Ia juga membantah alasan TikTok terkait penutupan akun keduanya. Ia menilai alasan itu dibuat-buat, karena ia sempat mengunggah beberapa konten di akun kedua tersebut dan akun tersebut tidak ditutup.
"Saya membuat beberapa postingan dan tidak terjadi apa-apa. Tetapi ketika saya mengunggah konten tentang Uighur di China, akun saya langsung ditutup," jelas Aziz.
Aziz menduga TikTok sengaja menghapus video dan menutup akunnya karena konten yang dia unggah mengkritik cara pemerintah China membungkam minoritas Uighur yang mayoritas beragama Islam.
"Sebagai Muslim, saya selama mengalami rasisme dan opresi. Tetapi melihat komunitas ini, etnis ini mengalami perlakuan yang tak bisa dibayangkan, saya pikir ini tidak benar dan saya harus menyebarkan informasi tentang mereka," tegas dia.
Penghapusan video tentang kamp Uighur di China dan penutupan akun Aziz sendiri memantik banyak kecaman terhadap TikTok. Posisi TikTok sendiri sedang tidak aman, karena ia dituding sebagai alat pemerintah China yang berpotensi membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat.
Baca Juga: TikTok Bantah Dikendalikan Pemerintah China
TikTok, yang semakin populer di Amerika, bahkan sedang diperiksa oleh pemerintah Amerika Serikat. Meski demikian TikTok selalu membantah bahwa pihaknya adalah perpanjangan tangan Beijing.