Suara.com - Lebih dari setengah pengguna Instagram mengunjungi tab Explore setiap bulan untuk menemukan foto, video, dan cerita baru yang relevan dengan minat pengguna. Tentu banyak yang bertanya, bagaimana cara Instagram menentukan postingan mana yang akan ditampilkan?Dalam sebuah posting blog pada 25 November, Instagram menjelaskan bagaimana perusahaannya menggunakan AI untuk memilih konten yang muncul pada tab Explore.
Unggahan yang ditulis Ivan Medvedev selaku Software Engineer, Haotian Wu sebagai Engineering Manager, dan Research Scientist Taylor Gordon, menjelaskan bahwa sistem pembelajaran mesin berbasis AI berfokus pada akun yang menurutnya akan disukai pengguna.
"Ini adalah pertama kalinya kami membahas detail pada pondasi dasar yang membantu kami menyediakan konten yang dipersonalisasi," ucap Ivan Medvedev kepada The Verge.
Medvedev mengatakan bahwa konten dalam Instagram sangat beragam dan ini adalah tantangan tersendiri bagi Instagram untuk merekomendasikan konten kepada pengguna.
Baca Juga: Mirip Instagram, TikTok Uji Coba Fitur Tautan di Bio
"Kami tidak berfokus pada konten apa yang diunggah pengguna, tetapi pada akun apa yang mungkin menarik bagi mereka," tambah Medvedev.
Instagram mengidentifikasi akun yang mirip satu sama lain dengan mengadaptasi metode pembelajaran mesin yang dikenal sebagai "word embedding". Sistem word embedding mempelajari urutan kata-kata yang muncul dalam teks untuk mengukur keterkaitan.
Misalnya, sistem word embedding akan mencatat kata "api" sering muncul di sebelah kata "alarm" dan "truk", tetapi lebih jarang muncul di sebelah kata "burung" atau "sandwich". Instagram juga menggunakan proses serupa untuk menentukan seberapa terkait dua akun satu sama lain.
Untuk membuat rekomendasi konten, tab Explore akan melihat "seed accounts", yaitu akun yang telah berinteraksi dengan pengguna lain di masa lalu dengan menyukai atau menyimpan konten mereka. Cara tersebut akan mengidentifikasi akun yang mirip.
Setelah mendapat setidaknya 500 konten serupa, sistem akan melakukan filter jika ada konten yang mengandung spam, misinformasi, dan konten yang berpotensi melanggar kebijakan. Setelahnya, 25 konten teratas akan dikirim ke halaman pertama tab Explore pengguna.
Baca Juga: Instagram Mulai Sembunyikan Jumlah Like di Seluruh Dunia
Meski begitu, unggahan tersebut dinilai tidak sepenuhnya transparan karena tidak ada penjelasan bagaimana sistem mengidentifkasi spam atau misinformasi.