Suara.com - Perusahaan cybersecurity ITSEC memaparkan penemuan bukti pelanggaran data dalam skala besar, terkait catatan informasi pelajar dan Kartu Keluarga di Indonesia. Kasus pelanggaran data ini tidak pernah diketahui sebelumnya.
Data informasi yang beredar itu diperjualbelikan di sejumlah pasar gelap dunia maya kepada oknum tertentu yang menggunakan cryptocurrency untuk melakukan pembayaran.
Data-data yang beredar bernilai penting karena mengandung jutaan informasi pribadi, mulai dari nama lengkap, alamat, nomor KTP, tanggal lahir, hingga detail lengkap dari anggota keluarga yang biasa ditemukan di catatan Kartu Keluarga.
Para pelaku yang memperoleh data ini dan memasoknya ke dalam pasar gelap dunia maya untuk dijual secara ilegal mengklaim bahwa data berasal dari Database biodata Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Ditanya Soal Rio Haryanto, Inilah Pujian Luis Leeds
Walau begitu, ITSEC belum dapat mengkonfirmasi apakah data biometric termasuk dalam penjualan ataupun apakah data itu benar-benar asli berasal dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan atau dari sumber lainnya.
"Kami tidak bisa mengatakan secara pasti dari mana asal data itu dicuri atau dikumpulkan, pasalnya sangat sulit untuk mengaitkan penemuan data yang dicuri di dunia maya dengan sumber asli penyimpan data," ujar Junior Lazuardi selaku ITSEC Investigator di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Sementara itu, founder sekaligus CTO ITSEC, Marek Bialoglowy, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kejadian ini.
"Kami sangat prihatin dengan kasus jual-beli data ilegal ini karena data seperti ini dapat digunakan untuk melakukan beragam kejahatan terhadap subyek pemilik data, seperti aksi kriminal membuka akun bank, mendaftarkan pinjaman, hingga melakukan penipuan dalam pemilihan. Kejahatan ini menyakiti banyak orang," imbuh Marek Bialoglowy.
Untuk menindaklanjuti masalah kebocoran data penting ini, ITSEC juga telah menginisiasi koordinasi dengan pihak berwenang untuk mengusut hal ini lebih lanjut.
Baca Juga: Sirkuit Sentul Jadi Nostalgia Mick Doohan Tentang Indonesia
Hal ini semata sebagai keikutsertaan perusahaan dalam isu perlindungan data di Indonesia, sekaligus mendukung penegakan cyber law di Indonesia.