Suara.com - Badak sumatera betina terakhir di Malaysia mati pada akhir pekan kemarin dan dengan demikian punah sudah spesies Dicerorhinus sumatrensis di daratan negeri jiran.
Iman, nama badak sumatera betina tersebut, mati hanya enam bulan setelah kematian Tam, badak sumatera jantan terakhir di Malaysia. Tam mati pada usia 30 tahun dan juga dipelihara di Sabah.
Iman mati pada Sabtu (23/11/2019) di Sabah. Badak betina itu diketahui memiliki tumor di rahim, sejak ia ditangkap dari alam liar pada Maret 2014 lalu.
Augustine Tuuga, direktur departemen alam liar Sabah, mengatakan bahwa Iman, yang diperkirakan berusia 25 tahun, sebelum mati menderita kesakitan akibat tumor. Tetapi kematiannya datang lebih cepat dari yang diduga.
Baca Juga: Badak Sumatra Jantan Terakhir di Malaysia Mati, Tersisa di Indonesia
Pemerintah Malaysia telah berusaha untuk mengembangbiakkan badak sumatera dari Tam dan Iman. Tetapi hingga kedua binatang itu mati, upaya tersebut tak juga membuahkan hasil.
Tetapi pemerintah Sabah telah mengambil sel-sel dari dua binatang itu, berharap bisa mencari cara pembiakan lain di luar cara-cara alamiah.
"Kami sangat sedih mendengar kabar ini," kata Christina Liew, deputi ketua menteri Sabah, yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup Sabah.
Badak sumatera, jenis badak paling kecil di dunia, berhabitat hingga ke India. Tetapi jumlah spesies itu terus berkurang akibat perburuan dan penebangan hutan.
Diperkirakan saat ini tinggal 80 ekor badak sumatera yang hidup di dunia dan sebagian besar berhabitat di Indonesia.
Baca Juga: KLHK Berhasil Selamatkan Seekor Badak Sumatera di Kalimantan