Suara.com - Elon Musk, CEO SpaceX memamerkan roket prototipe Starship yang akan digunakan dalam misi perjalanan ke Bulan dan Mars pada awal tahun ini. Dan saat ini telah memasuki tahap uji coba mulai 18 November 2019.
Prototipe yang dibangun di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat itu memiliki diameter 9 m namun lebih pendek. Starship merupakan inkarnasi dari pesawat luar angkasa yang sebelumnya dikenal sebagai Big Falcon Rocket atau BFR.
Elon Musk mengatakan bahwa Starship mampu melakukan pengisian bahan bakar dan bisa digunakan berkali-kali. Hal itu membantu mengurangi penggunaan biaya penerbangan. Roket juga dapat dipasangkan dengan roket pendorong super besar yang dikenal sebagai Super Heavy.
Disebut dengan Starship Mk1, momen uji coba ini dibagikan oleh pengguna akun Twitter @SpacePadrelsle. Pengamat Starship lainnya, @bocachicagal, membagikan kabar ini melalui YouTube dengan mengunggah rekaman tes tekanan saat uji coba Starship.
Baca Juga: Festival Paduan Suara Gereja Angkat Ekonomi Masyarakat Perbatasan
Dilansir dari Space.com, roket baru Elon Musk itu terbuat dari baja tahan karat yang mengilap. Bahan ini dipilih karena merupakan bahan terbaik bagi roket untuk melepaskan panas saat berada di atmosfer.
Selain akan membantu dalam misi Bulan dan Mars, Starship akan melakukan misi tanpa awak dengan meluncurkan satelit ke orbit Bumi atau membawa peralatan sains ke Bulan.
SpaceX juga sedang membangun prototipe Starship kedua yang disebut Mk2 di Space Coast Florida. Menurut Elon Musk, Starship akan mulai beroperasi dengan meluncurkan satelit pada awal 2021.