Suara.com - China telah melakukan simulasi pendaratan Mars melalui pengujian fasilitas baru yang berada di Provinsi Hebei, China Utara.
Fasilitas tersebut mencakup menara setinggi 140 meter, sisyem servo, dan area simulasi permukaan Mars.
Pengujian yang berlangsung pada 14 November itu, menjadi awal bagi China yang berambisi meluncurkan misi Mars pada 2020 mendatang.
Sebagaimana lansiran laman Xinhua, pengujian ini mensimulasikan gravitasi Mars yang hanya sekitar tiga per delapan dari Bumi untuk menguji desain pendarat Mars.
Baca Juga: Xiaomi Pastikan Redmi K30 Meluncur Tahun Depan
Pengujian ini disaksikan langsung oleh duta besar dan diplomat dari 19 negara, termasuk Perancis, Italia, dan Brasil, serta perwakilan dari Uni Eropa, Uni Afrika, dan Organisasi Kerjasama Antariksa Asia-Pasifik.
Tak hanya itu, pengujian tersebut juga memverifikasi beberapa prosedur yang mencakup pemisahan pendarat dari badan utama pesawat ruang angkasa, mulai dari ketinggian 70 meter, melayang pada ketinggian 67 meter, lalu turun ke ketinggian 20 meter di atas permukaan.
Dilansir laman Space.com, pesawat ruang angkasa yang akan digunakan pada misi ini dibuat oleh China Aerospace Technology Corporation.
Disebutkan bahwa benda itu akan menjadi pengorbit, pendarat, sekaligus penjelajah Mars.
Misi tersebut dirancang untuk memeriksa atmosfer, lanskap, karakteristik geologis, dan magnetik Mars yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang asal-usul dan evolusi Mars dan tata surya.
Baca Juga: Ditemukan Bintang Melaju Super Cepat di Galaksi Bima Sakti
Untuk mencapai Mars, pesawat ruang angkasa akan dikirim ke orbit geosynchronous melalui roket Long March 5.