"Tingginya frekuensi aktivitas gempa bumi disebabkan karena di Indonesia memang banyak terdapat sumber gempa," jelas Daryono.
Indonesia, kata dia, memiliki enam sumber gempa tumbukan lempeng yang jika dirinci menjadi 13 zona sumber gempa megathrust. Selain itu Indonesia juga masih memiliki sumber gempa sesar aktif lebih dari 295 segmen.
"Setiap sumber gempa memiliki proses akumulasi medan tegangan sendiri-sendiri, mencapai fase matang sendiri-sendiri, dan selanjutnya mengalami rilis energi dalam bentuk gempa bumi sendiri-sendiri," beber Daryono.
Oleh karena itu dia menekankan pentingnya terus menggalakkan upaya mitigasi bencana, dengan cara membangun bangunan tahan gempa, merencanakan tata ruang pantai yang aman berbasis risiko tsunami, memahami evakuasi mandiri, berlatih evakuasi, dan memahami cara selamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami.