BMKG Beberkan Kemiripan Gempa Maluku Utara, Bali, dan Ambon

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 16 November 2019 | 22:22 WIB
BMKG Beberkan Kemiripan Gempa Maluku Utara, Bali, dan Ambon
Titik-titik pusat Gempa Maluku Utara, Gempa Bali Utara dan Gempa Ambon. [Facebook/BMKG Daryono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa Maluku Utara yang terjadi pada Kamis (14/11/2019) memiliki kemiripan dengan gempa Bali dan gempa Ambon yang terjadi dalam waktu tak berjauhan. Meski demikian ditegaskan bahwa tiga gempa itu tidak saling berkaitan.

Kepala Bidang Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono membeberkan bahwa gempa Maluku Utara dan Bali yang sama-sama terjai pada Kamis, dan gempa Ambon pada 26 September memiliki kesamaan dari segi tipe.

Gempa Maluku Utara (7,1), Gempa Bali Utara (5,0), dan Gempa Ambon (6,5) sama-sama didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan, selanjutnya terjadi gempa utama (mainshock), dan kemudian diikuti oleh serangkaian gempa susulan (aftershocks).

Hingga Sabtu 16 November 2019 pukul 18.00 WIB, tercatat gempa Laut Maluku diikuti sebanyak 185 gempa susulan, gempa Bali Utara diikuti 100 gempa susulan, dan gempa Ambon diikuti 2.345 gempa susulan.

Baca Juga: Sejarah Panjang nan Merusak Gempa di Laut Maluku

Tetapi ia menegaskan bahwa tiga gempa meski polanya mirip, tetapi tidak berkaitan atau saling picu. Bahkan memiliki lebih banyak perbedaan mendasar.

"Apakah ketiga gempa tersebut saling berkaitan dan saling picu? Tentu saja tidak berkaitan dan gempa tidak menjalar ke sana ke mari," tegas Daryono seperti dilansir Antara.

Ia melanjutkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Maluku Utara, Bali Utara, dan Ambon juga memiliki sumber gempa berbeda serta mekanisme yang berlainan pula.

Gempa Maluku Utara dipicu oleh deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku (gempa intraslab), Gempa Bali Utara dibangkitkan oleh sumber gempa struktur sesar naik di Utara Bali, dan gempa Ambon terjadi akibat aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan sebelumnya.

Tiga gempa tersebut juga berbeda dalam mekanisme sumbernya. Gempa Laut Maluku memiliki mekanisme sumber sesar naik (thrust fault), Gempa Utara Bali memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan dalam arah mendatar dan naik (oblique thrust), dan gempa Ambon memiliki mekanisme sesar geser (strike slip).

Baca Juga: BMKG Catat Terjadi 150 Kali Gempa Susulan di Maluku Utara

Lalu mengapa gempa-gempa di Nusatara terjadi seolah susul menyusul?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI