Suara.com - Email merupakan salah satu layanan digital yang rentan terhadap spam. Hanya dengan daftar alamat email, spammer bisa mengirim korbannya email dalam bentuk apapun.
Dilansir dari Popuplar Science, berikut tiga tips untuk memblokir spam di email:
1. Melatih filter spam
Sebagian besar perusahaan penyedia layanan email memiliki fitur deteksi spam yang akan secara otomatis menandai email masuk yang terlihat mencurigakan dan memindahkannya ke folder khusus. Tapi, fitur ini akan berfungsi jauh lebih baik jika pengguna melatihnya.
Baca Juga: Terjerat Kasus SPAM, Dua Pejabat BPK Kembalikan Uang Rp 700 Juta ke KPK
Dalam Gmail, ketika pengguna membuka email akan melihat tombol Laporkan Spam di bagian atas halaman. Klik tombol tersebut ketika pengguna menemukan email yang berhasil tidak tersaring filter pendeteksi spam.
Di sisi lain, jika pengguna memeriksa folder Spam dan menemukan email yang penting, buka dan klik tombol Bukan Spam di bagian atas halaman. Itu akan melatih fitur untuk memfilter dengan lebih baik.
2. Berhenti berlangganan
Email berisi spam biasanya berupa buletin atau penawaran mengenai jasa atau produk dari suatu web tertentu. Untuk meminimalisir spam, pengguna bisa berhenti berlangganan untuk menerima email dari sumber tersebut.
Tautan berhenti berlangganan bisanya muncul di bagian bawah email. Tautan tersebut akan mengarahkan pengguna ke halaman yang meminta untuk mengonfirmasi keputusan berhenti berlangganan. Setelah berhenti berlangganan, pengguna tidak akan menerima email spam dari sumber tersebut.
Baca Juga: Mengganggu? Ini 4 Langkah Mengheningkan Panggilan Spam di iPhone
3. Gunakan ekstensi pihak ketiga
Jenis layanan ekstensi pihak ketiga ini dapat membantu pengguna meningkatkan filter pendeteksi email spam.
Ada beberapa ekstensi yang bisa digunakan dan diunduh secara gratis, salah satunya adalah Mailwasher. Pengguna cukup memasukkan rincian login email dan layanan ini akan mengidentifikasi email spam.
Sayangnya, untuk menikmati lebih banyak fitur dan dukungan untuk lebih dari satu alamat email, pengguna memerlukan akun Pro yang dihargai sekitar Rp 435 ribu per tahun.