Suara.com - Instagram pada Kamis (14/11/2019) mengumumkan telah memperluas uji coba menghilangkan jumlah Like ke seluruh dunia. Sebelumnya eksperimen tersebut digelar di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Brazil, Kanada, Jepang, dan sejumlah negara lain.
"Hari ini sejumlah kecil pengguna Instagram di seluruh dunia tak lagi bisa elihat jumlah like pada foto pengguna lain," kata Adam Mosseri, bos Instagram.
Meski demikian pengguna masih bisa melihat jumlah Like pada konten yang diunggahnya, demikian dilaporkan CNet.
Instagram juga mengklaim bahwa hasil eksperimen di negara lain telah menunjukkan respon yang positif dari para pengguna. Perluasan uji coba ini diharapkan bisa menjaring masukan lebih luas dan komprehensif.
Baca Juga: Mengarah ke Seksualitas, Facebook dan Instagram Larang 3 Emoji Ini
Belum diketahui apakah eksperimen ini akan benar-benar diterapkan Instagram ke seluruh penggunanya di dunia.
Uji coba menyembunyikan jumlah like itu mulai digelar Instagram pada awal tahun ini. Kala itu Instagram mengatakan pihaknya ingin agar para penggunanya lebih fokus pada konten ketimbang popularitas.
"Kami ingin follower kalian untuk fokus pada konten yang kalian sebarkan, bukan pada berapa banyak like yang kamu peroleh," jelas Instagram pada April lalu.
Memang beberapa studi tentang media sosial menunjukkan bahwa jumlah like bisa membuat pengguna mengalami masalah kejiwaan, merasa rendah diri, dan terasing akibat terlalu terobsesi pada popularitas di media sosial tersebut.
Sebuah studi pada 2017 menunjukkan bahwa dari lima media sosial besar di dunia, Instagram adalah yang paling berbahaya bagi anak-anak muda. Banyak anak muda merasa tak diterima oleh dunia luar karena postingan mereka di Instagram tak banyak menjala like.
Baca Juga: Alasan Rossa Tak Tegur Melly Goeslaw soal Unfollow Instagram