Suara.com - Huawei Mate 30 Pro akhirnya mendarat di Indonesia pada Kamis (14/11/2019) dan seperti sudah diwartakan sebelumnya, gawai flagship itu tak dibekali oleh Google Mobile Services, termasuk toko aplikasi Google Play Store.
Seperti yang diketahui, Google Mobile Services membawa beberapa fitur penting dalam ponsel Android, seperti Google Play Store, Gmail, YouTube, dan layanan mobile besutan Google lainnya.
Terkait masalah ini, Lo Khing Seng selaku Deputy Country Director Huawei CBG Indonesia menyiasatinya dengan menghadirkan Huawei Mobile Services (HMS).
Baca Juga: Huawei Mate 30 Series Dipastikan Masuk ke Indonesia
"Satu hal yang pasti, Huawei tetap berkomitmen untuk memberikan hal yang dibutuhkan konsumen. Ini sebenarnya terjadi karena faktor eksternal (embargo dagang AS). Tapi di HMS, kita sudah bekerjasama dengan banyak top apps di Indonesia," terang Khing Seng.
Terlepas dari tiadanya dukungan Google di ponsel ini, Huawei Mate 30 Pro menawarkan beragam fitur yang diklaim terbaik di kelasnya.
Untuk tampilan fisiknya, ponsel ini dibalut layar OLED 6,53 inci beresolusi FHD+ (2.400 x 1.176 piksel). Sekujur bodi ponsel ini juga sudah mendapatkan sertifikasi IP68 yang artinya Huawei Mate 30 Pro tahan terhadap air dan debu.
Bicara dapur pacu, spesifikasi Huawei Mate 30 Pro diotaki chipset Kirin 990 yang dikombinasikan dengan RAM 8 GB dan memori internal 256 GB.
"Kirin 990, pertama kali digunakan pada Huawei Mate 30 Pro. Efisiensi daya 30 persen lebih hemat dengan CPU ini. Ini merupakan optimalisasi chipset. GPU naik 60 persen, grafisnya jadi lebih baik," klaim Edy Supartono, Training Director Huawei CBG Indonesia.
Baca Juga: Bakal Dibawa ke Indonesia, Huawei Mate 30 Masih Tanpa Google Play Store
Beralih ke sektor fotografi, ponsel terbaru ini dilengkapi empat kamera belakang dengan komposisi Super Sensing Camera dari Leica beresolusi 40 MP (f/1.6), 40 MP (f/1,8) Cine Camera, sensor telefoto 8 MP (f/2,4), dan 3D Depth Sensing Camera.