Suara.com - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan, menjabarkan beberapa keuntungan yang didapat dari layanan sertifikat dan tanda tangan digital atau elektronik di sektor pemerintah yang baru meluncur Rabu (13/11/2019) kemarin.
Ia mengatakan, dengan sistem digital tersebut, Pegawai Negeri Sipil (PNS) alias Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat bekerja dengan lebih efektif.
“Layanan e-government sangat membantu dalam pelayanan masyarakat, sehingga saat ini ASN dapat bekerja kapan saja dan dimana saja,” terang Semuel di Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).
Menurut Samuel, sebelum layanan ini dirilis, pejabat pemerintah sering terkendala masalah jarak untuk meneken dokumen. Melalui sistem tanda tangan digital, ia optimis kendala tersebut bisa diminimalisasi sehingga proses perizinan bisa berjalan lebih cepat.
Baca Juga: YouTube Akan Hapus Saluran yang Tak Hasilkan Uang?
Sebelumnya, Kominfo meluncurkan Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) Indonesia dan Promosi Tanda Tangan Elektronik untuk mendukung keabsahan dokumen dan meningkatkan keamanan siber warga negara, instansi, serta perusahaan.
Peluncuran PSrE Indonesia dan tanda tangan elektronik ini sendiri mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Selain mempermudah sistem kerja dan menjamin orisinalitas dokumen, Samuel juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan sertifikat dan tanda tangan digital ini memiliki keunggulan lain, termasuk sistem nirsangkal dan tangkal.
Ringkasnya, sistem nirsangkal akan mendeteksi kecurangan dalam sistem transaksi digital sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terjaga. Sedangkan sistem tangkal akan mengantisipasi terjadinya kejahatan siber.
Sedangkan dari sisi lain, Samuel meyakini bahwa penyelenggaraan sertifikat dan tanda tangan berbasis elektronik ini akan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Bahaya! WhatsApp Siap Blokir Akun Pengguna yang Tergabung Grup Mencurigakan
"Indonesia dapat menghemat ribuan ton kertas setiap tahunnya ketika banyak pihak sudah menggunakan tanda tangan digital,” pungkasnya.