Asal Muasal Diperingati Hari Ayah dan Begini Nasibnya di Indonesia

Selasa, 12 November 2019 | 10:47 WIB
Asal Muasal Diperingati Hari Ayah dan Begini Nasibnya di Indonesia
Ilustrasi seorang anak memberikan kado ayahnya dalam memperingati Hari Ayah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Ayah pertama kali muncul sebagai peringatan pada 1910 berkat usaha Sonora Smart Dodd. Perempuan asal Washington yang lahir pada 1882 itu, terinspirasi dari Anna Jarvis yang berperan besar dalam pembentukan perayaan Hari Ibu pada 1909.

Menurut lansiran Kadoku, ibu Sonora meninggal saat melahirkan. Alih-alih menikah lagi, ayahnya memutuskan untuk membesarkan keenam anaknya sendiri setelah istrinya meninggal.

Pada usianya yang ke-27 tahun, Sonora berpikir jika ada hari untuk menghormati ibu, mengapa mereka tidak bisa melakukan hal yang sama untuk ayah. Terlebih, setelah ia tumbuh besar bersama sang ayah, Sonora merasa ayahnya pantas mendapatkan pengakuan yang sama.

Ia akhirnya mengusulkan idenya ke publik dan pemerintah. Usaha Sonora berhasil, perayaan Hari Ayah pertama dimulai pada tahun 1910.

Baca Juga: Polisi Tembak Aktivis Anti-pemerintah, Disiarkan Langsung via Facebook

Sejak abad ke-12, sebagian besar negara merayakan Hari Ayah pada Minggu ketiga bulan Juni, seperti Australia, China, Jepang, Selandia Baru, Singapura, hingga Turki. Tapi negara-negara lainnya memiliki tanggal tertentu karena alasan sejarah atau budaya.

Di Indonesia sendiri, Hari Ayah pertama diperingati pada 12 November 2006 oleh sekelompok anggota komunitas antaragama di Solo, Jawa Tengah. Sejak saat itu, Hari Ayah di Indonesia diperingati pada 12 November setiap tahunnya.

Sayangnya, memiliki tanggal perayaan bukan berarti semua orang akan mengetahuinya. Banyak lapisan masyarakat di Indonesia yang bahkan tidak tahu bahwa Hari Ayah ada karena tidak memiliki popularitas yang sama seperti Hari Ibu.

Bahkan di sekolah, Hari Ibu selalu memiliki momen tersendiri, seperti guru yang meminta para muridnya untuk membuat surat kepada ibu pada 22 Desember.

Bahkan tertulis dalam laman AnydayGuide, Hari Ayah di Indonesia bukanlah hal yang umum bagi anak-anak Indonesia untuk memberikan hadiah kepada ayah ataupun kartu ucapan.

Baca Juga: Mumi Binatang Besar, Diduga Singa, Ditemukan di Mesir

"Dalam masyarakat Indonesia, lelaki secara tradisional adalah penyokong utama bagi istri dan anak-anak. Mereka mempertahankan posisi kepala rumah tangga. Ayah sangat dihormati dan sering menjaga jarak dari anak-anak mereka," tulis AnydayGuide.

Hari Ayah Sedunia (Shutterstock)
Hari Ayah. (Shutterstock)

Ayah memainkan peran yang sama pentingnya dalam keluarga, termasuk mengasuh anak. Meskipun ayah tidak memiliki sisi sentimental yang sama seperti ibu, pada kenyataannya, ayah memiliki tanggung jawab menopang beban keluarga, seperti memberi nafkah. Karenanya, sosok ayah disebut sebagai kepala keluarga karena ia yang selalu diandalkan oleh istri dan anak-anaknya.

Tidak populernya Hari Ayah di Indonesia dipengaruhi oleh banyak sebab, salah satunya tidak adanya iklan atau pemberitahuan secara luas mengenai perayaan Hari Ayah jika dibandingkan dengan Hari Ibu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI