Teliti Sampel Debu Bulan, NASA Ungkap Fakta Mengejutkan

Minggu, 10 November 2019 | 08:00 WIB
Teliti Sampel Debu Bulan, NASA Ungkap Fakta Mengejutkan
Logo NASA. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama lebih dari 40 tahun debu bulan tersimpan, belum lama ini akhirnya diteliti oleh NASA. Fakta mengejutkan dari penemuan ini akhirnya terungkap. 

Diketahui, sampel debu bulan tersebut pertama kali dikumpulkan dalam misi Apollo beberapa dekade yang lalu. Sampel ini dikumpulkan secara khusus oleh para astronot Apollo 17 dalam misi terakhir Gene Cernan dan Jack Schmitt pada 7 Desember 1972.

Tersimpan dalam waktu yang cukup lama, NASA akhirnya memutuskan untuk membuka dan memperkenalkan penemuannya tersebut.

Mengandalkan teknologi analisis yang baru dikembangkan, penemuan berharga yang disebut 73002 ini akhirnya dibuka pada 5 November 2019 lalu.

Baca Juga: Advan Nasa Meluncur, Andalkan Kelancaran Bermedia Sosial Cuma Rp 700 Ribuan

Logo NASA. (Shutterstock)
Logo NASA. (Shutterstock)

Dilansir dari Science Alert, sampel debu ini diteliti dengan menggunakan pengembangan sains dari Apollo yang kemudian memungkinkan generasi baru ilmuwan dan kurator untuk memperbaiki teknik.

Penelitian ini dilakukan untuk memperlancar misi ke Bulan pada 2020. Hasilnya mungkin dapat membantu mengarahkan astronot untuk titik-titik yang layak mendapat penelitian lebih lanjut.

Penelitian mengenai hal ini lalu dilakukan dengan citra 3D non-destruktif, spektrometri massa untuk atom dan molekul terionisasi, dan mikrotomi resolusi tinggi untuk memotong sampel menjadi sangat tipis.

Ilustrasi Bulan. (pakutaso)
Ilustrasi Bulan. (pakutaso)

Pemindaian 3D beresolusi tinggi lalu dilakukan sebelum membuka sampel debu Bulan ini. Dengan sangat hati-hati debu ini diteliti dengan menggunakan wadah nitrogen kering ultra-murni agar terhindar dari kontaminasi udara terbuka.

Selanjutnya, penelitian terus dilakukan untuk melihat hasil sampel debu bulan tersebut. Belum ada kabar selanjutnya dari NASA mengenai akhir penelitian ini. Namun, dapat dipastikan bahwa hasil ini akan berpengaruh pada misi NASA selanjutnya ke Bulan.

Baca Juga: Pimpinan NASA Masih Kukuh Sebut Pluto Sebagai Planet

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI