Suara.com - Matahari memiliki perannya sendiri dalam tata surya. Ada sebab mengapa para planet mengelili bintang raksasa tersebut. Namun, bagaimana jika Matahari diganti dengan lubang hitam?
Jika lubang hitam tersebut memiliki massa yang sama besarnya dengan massa Matahari, maka planet "hanya" akan kehilangan cahaya Matahari. Di sisi lain, para planet tersebut akan terus bergerak mengelilingi lubang hitam dalam orbitnya.
Tapi, hilangnya cahaya Matahari akan membawa dampak yang cukup fatal dan bisa membekukan Bumi. Setelahnya, atmosfer Bumi akan menurunkan hujan seperti cairan kemudian membeku.
Bumi akan mengalami fase ekuilibrium termal yang membuat suhu permukaan turun hingga minus 200 derajat Celcius sampai minus 270 derajat Celcius. Saat itu, perlahan kehidupan akan mulai punah karena makhluk hidup tidak mampu bertahan dalam kondisi seperti itu.
Baca Juga: Ketahuan Curi Konten YouTube, Akun Calon Sarjana Banjir Hujatan
Di sisi lain, Bumi tidak akan terhisap ke dalam lubang hitam karena lubang hitam memiliki horizon peristiwa atau jari-jari Schwarzschild.
Jari-jari Schwarzschild merupakan perbatasan dalam ruang-waktu di sekitar lubang hitam yang membatasi objek luar. Dengan kata lain, dengan jarak hampir 150 juta kilometer dari Matahari, Bumi tidak akan terhisap ke dalam lubang hitam.
Dilansir laman Curious Astro, Matahari sendiri tidak akan meledak dan berevolusi menjadi lubang hitam karena termasuk dalam jenis bintang kerdil.
Bintang seperti Matahari akan mengakhiri masa hidupnya dalam cara berbeda, yaitu berubah menjadi bintang mati yang disebut dengan kerdil putih.
Baca Juga: Terungkap! Ini Kesalahan Terbesar Bill Gates Selama Memimpin Microsoft