Suara.com - Amerika Serikat membuka proses pemungutan suara online melalui smartphone bagi disabilitas untuk pertama kalinya. Teknologi yang digunakan adalah blockchain.
Pemerintah melihat ini sebagai cara untuk meningkatkan akses ke pemungutan suara di beberapa daerah.
Sebagaimana dilansir laman Make Tech Easier, sistem pemungutan suara ini tercipta atas kolaborasi antara perusahaan teknologi Voatz, Tusk Philanthropies, dan National Cybersecurity Center.
Tahun ini, salah satu negara bagian AS Utah menggunakan teknologi tersebut dalam pemilihan umum kotamadya.
Baca Juga: Ketahuan Curi Konten YouTube, Akun Calon Sarjana Banjir Hujatan
Meski begitu, metode pemilihan elektronik masih menimbulkan tanda tanya besar atas sistem keamanan di dalamnya. Surat suara kertas hingga saat ini masih dipandang sebagai metode pemungutan suara yang lebih aman.
"Negara harus menolak dorongan untuk pemungutan suara online. Belum ada sistem pemungutan suara online yang dapat dipastikan keamanannya," tulis Senate Intelligence Committee dalam sebuah laporan.
Di sisi lain, pihak yang mendukung pemungutan suara elektronik ini mengatakan akan sulit menghentikan kemajuan teknologi. Sebenarnya, tidak ada sistem pemungutan suara yang sempurna. Pemungutan suara online mungkin sangat nyaman, tetapi kemungkinan adanya campur tangan terlalu tinggi.