Begini Cara Kerja Pemindai Sidik Jari

Jum'at, 08 November 2019 | 07:30 WIB
Begini Cara Kerja Pemindai Sidik Jari
Ilustrasi pemindai sidik jari pada ponsel pintar. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pemindai sidik jari pertama kali muncul di smartphone pada 2011, teknologi itu kini menjadi tren tersendiri. Pemindai sidik jari dinilai lebih cepat, aman, dan nyaman.

Meski begitu, pemindai sidik jari terdiri dari beberapa jenis. Beberapa pemindai bergantung pada cahaya, listrik, hingga suara untuk memetakan punggung dan lekukan jari-jari.

Teknologi optik dan ultrasonik memiliki keunggulan dalam pemindaian pada layar smartphone.

Jenis pemindai sidik jari yang paling umum bekerja sama seperti kamera digital.

Pemindai akan menyinari cahaya terang ke jari menggunakan LED dan mengambil gambar. Jika nilai piksel rata-rata foto terlalu gelap atau terang, pemindai akan menyesuaikan eksposur dan mencoba lagi.

Teknologi itu juga memeriksa resolusi yang baik dalam mengambil gambar setiap garis pada jari. Jika gambarnya jelas, maka pemindai akan langsung memrosesnya.

Jenis pemindai ini paling umum ditemukan di kantor polisi, bandara, dan pintu masuk.

Tapi, pada smartphone yang memiliki pemindai sidik jari dalam layar, beberapa vendor menggunakan sensor optik atau ultrasonik di bawah layar untuk mendapatkan gambar sidik jari.

Ilustrasi ponsel dengan fitur sensor sidik jari (Shutterstock).
Ilustrasi ponsel dengan fitur sensor sidik jari (Shutterstock).

Berbeda dengan pemindai sidik jari optikal seperti yang dijelaskan di atas, pemindai sidik jari kapasitif menggunakan sejumlah kecil listrik untuk mengukur jarak antara berbagai bagian jari.

Baca Juga: Modus Tanya Nama ke Gebetan Ini Bikin Baper Warganet

Di dalam pemindai sidik jari kapasitif terdapat deretan kapasitor kecil yang masing-masing membawa muatan listrik. Jika salah satu kapasitor berada di bawah salah satu ujung jari, kapasitor akan mendapatkan daya lebih besar karena bersentuhan dengan kulit.

Perangkat lunak yang ditanami pemindai sidik jari akan memeriksa apakah sidik tersebut cocok dengan pengguna.

Untuk mengetahui apakah jari tersebut asli dan bukan bentuk 3D, sistem biasanya mencari sesuatu yang disebut minutiae, yaitu titik-titik sidik jari di mana sesuatu khas yang ada pada jari seseorang, seperti tempat di mana ridgeline berakhir.

Ilustrasi sidik jari. (Shutterstock)
Ilustrasi sidik jari. (Shutterstock)

Perangkat lunak pemindai dapat membuat semacam peta yang bisa direpresentasikan sebagai angka. Angka itu pada dasarnya adalah sidik jari yang disandikan.

Dilansir laman Make Tech Easier, umumnya aplikasi atau situs apapun yang menggunakan sidik jari tidak akan benar-benar menerima data sidik jari pengguna.

Aplikasi atau situs itu hanya akan mendapat konfirmasi dari perangkat bahwa sidik jari yang dipindai cocok dengan yang ada di penyimpanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI