Suara.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan membangun bandar antariksa pertama Indonesia di Biak, Papua dan fasilitas itu akan dimanfaatkan untuk meluncurkan roket bertingkat yang membawa satelit ke orbit.
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, pada Kamis (7/11/2019) mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pembangunan bandar antariksa di Biak itu rampung pada 2024 mendatang dan bisa langsung digunakan untuk melaksanakan uji terbang.
"Setidaknya bisa kami pakai untuk uji terbang," kata Thomas saat dihubungi Antara dari Jakarta.
Pembangunan bandar antariksa tersebut, kata Thomas, dilakukan untuk memberikan ruang lebih luas bagi peluncuran roket bertingkat yang juga sedang dikembangkan LAPAN.
Baca Juga: Drone Buatan Lapan Pecahkan Rekor Muri
"Jadi kalau roket yang biasa kecil-kecil itu biasa dilakukan dari Garut. Tapi untuk ukuran besar dan bertingkat itu riskan kalau diluncurkan di Garut karena lokasinya sudah padat penduduk. Dan posisi terbaiknya ada di Biak," ujar Thomas.
Saat ini LAPAN tengah mengembangkan roket Sonda atau roket penelitian atmosfer yang secara bertahap target ketinggiannya akan terus ditingkatkan.
"Jadi roketnya masih dikembangkan. Karena roket yang ada saat ini belum bisa mencapai orbit. Jadi roket yang sudah ada capaiannya baru sampai beberapa puluh kilometer. Targetnya minimal 300 kilometer," jelas Thomas.
Diwartakan sebelumnya bahwa LAPAN memilih Desa Soukobye di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, sebagai lokasi pembangunan bandar antariksa pertama Indonesia. Lokasi itu dipilih karena paling dekat dengan ekuator.
Selain dekat ekuator, lokasi itu dipilih juga karena posisinya yang sekitar 1 derajat Lintang Selatan dan berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, sehingga aman untuk dijadikan sebagai lokasi peluncuran.
Baca Juga: Lapan Cari Investor untuk Bangun Pangkalan Peluncuran Satelit di Biak
Mulai tahun depan LAPAN akan memulai sejumlah kajian untuk menghasilkan perencanaan dan pembangunan Bandar Antariksa tersebut.