Suara.com - Kasus kebocoran data privasi telah menjadi polemik yang terus diperbincangkan dan membuat sebagian besar pengguna protektif terhadapnya.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada yang bisa dilakukan untuk merahasiakan data. Percobaan yang dilakukan situs web The Washington Post menunjukkan banyak situs web yang mengumpulkan data pengguna dalam proses yang disebut "fingerprinting".
Bahkan, proses pengumpulan data itu tetap terjadi ketika pengguna mengaktifkan fitur penelusuran pribadi atau menggunakan VPN.
Laporan baru tersebut menunjukkan bahwa sepertiga dari 500 situs web menggunakan kode untuk melakukan pemeriksaan identitas pengguna pada saat pengguna melakukan penelusuran web.
Baca Juga: 5 Game Android Gratis Terbaik Versi November 2019
Dilansir laman Make Tech Easier, proses pengumpulan data itu tidak berpengaruh pada seberapa besar atau kecil sebuah situs. Bahkan, CNN, Best Buy, dan WebMD mengumpulkan detail tentang pengguna dan perangkat pengguna.
Situs yang diakses akan memaksa browser untuk menyerahkan data tentang perangkat pengguna, seperti resolusi layar, sistem operasi, hingga jenis font apa yang telah pengguna instal. Data ini bergabung untuk membuat gambar perangkat pengguna yang lebih jelas.
Setelah mengetahui perangkat pengguna, situs web dapat menggunakannya untuk mengetahui apakah pengguna telah mengunjungi situs sebelumnya, membuat profil di situs, atau menargetkan iklan.
Chief Technology Officer dari perusahaan perangkat lunak privasi Disconnect, Patrick Jackson, menguji 500 situs web paling populer yang digunakan orang Amerika.
Jackson menemukan 183 situs web melakukan fingerprinting antara 30 September dan 8 Oktober lalu.
Baca Juga: Tiga Smartphone Ini Bisa Jadi Pesaing Redmi Note 8
Setelah Jackson bertanya pada pihak pengelola situs web, enam situs mengatakan akan menghapus kode fingerprinting dari situs web mereka. Empat situs di antaranya dijalankan oleh pemerintah Amerika Serikat.