Suara.com - Perusahaan inkubasi teknologi Rosebay Group menyoroti masalah pengelolaan data center di Indonesia.
Co-Founder Rosebay Group, Rohit Kumar mengatakan bahwa pengelolaan data perlu dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam hal ini, tenaga ahli yang menguasai data center dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
"Jika Anda tidak memiliki data berkualitas tinggi, yang bisa Anda lakukan dengan itu (data) hanya sedikit saja," ujarnya di sela gelaran DataGovAI di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019) malam.
Dibandingkan dengan negara lain, lanjut Rohit, Indonesia sebenarnya sudah memiliki infrastruktur pengelolaan data center yang baik.
Baca Juga: Tiga Smartphone Ini Bisa Jadi Pesaing Redmi Note 8
Namun, Rohit melihat bahwa tenaga ahli yang menguasai pengelolaan data center dan teknologi AI masih sedikit.
"Di Indonesia perlu ada lebih banyak insinyur. Jadi, kami juga menemukan bahwa itu adalah salah satu kelemahan utama yang terjadi di Indonesia saat ini," lanjutnya.
Ia lantas membandikan SDM di bidang data center yang dimiliki Singapura.
Di sana, kata Rohit, tenaga ahli di bidang ini sangat maju, sehingga mereka sanggup membuat aturan hukum yang jelas, tidak seperti di Indonesia yang masih 'abu-abu'.
Padahal di masa depan, Rohit memperkirakan bahwa tenaga ahli sangat diperlukan untuk mengolah data digital agar hasil yang diharapkan lebih akurat.
Baca Juga: Cara Menonaktifkan Notifikasi di Android
"Anda memerlukan banyak data untuk memberikan hasil yang lebih baik," tandasnya.