Suara.com - Para astronom dari berbagai negara masih optimis manusia dapat membangun koloni di Mars, meski misi tersebut berbahaya. Perwakilan dari Badan Antariksa Perancis mengatakan bahwa penjelajah Bulan selanjutnya harus menggunakan lingkungan Bulan sebagai tempat pengujian untuk misi Mars di masa depan.
Erwan Beauvois, seorang insinyur operasi ruang angkasa dengan Pusat Nasional untuk Studi Luar Angkasa, menyarankan bahwa ilmuwan harus merancang ekosistem buatan di Bulan menggunakan bakteri, ganggang, dan mikroorganisme lainnya untuk mendaur ulang udara dan limbah serta menghasilkan makanan.
Setelah sistem bioregeneratif ini didirikan di Bulan, Beauvois berpendapat mereka dapat menerapkan konsep yang sama di Mars.
"Misi Bulan yang baik berbanding lurus dengan misi Mars yang baik," ucap Beauvois dalam presentasi teknologinya di Kongres Astronautika Internasional, sebagaimana lansiran laman Space.com.
Baca Juga: Tidak Biasa, Ide Pernikahan Ini Pakai Tema Doraemon
NASA dan beberapa badan antariksa serta perusahaan swasta lainnya telah menargetkan Bulan sebagai perbatasan berikutnya untuk eksplorasi ruang angkasa.
Japan Aerospace Exploration Agency dan Moon Express juga sedang berdiskusi membangun pemukiman serta teknologi darat untuk bekerja sama dalam membangun ekosistem di Bulan.
Pada akhirnya, NASA akan menerapkan metode yang telah dipelajari di Bulan untuk meluncurkan misi ke Mars.
Meski begitu, para astronom menyadari ada perbedaan besar antara Bulan dan Mars. Planet Merah itu memiliki atmosfer dan cuaca yang tipis, sedangkan Bulan hampir tanpa udara.
Walaupun berbeda, menurut Beauvois, penjelajah yang akan pergi ke dua lokasi itu memiliki kebutuhan yang sama.
Baca Juga: WhatsApp dan Instagram Down (Lagi)
"Para astronot perlu mencari cara untuk memasok daya mereka sendiri, untuk menemukan air, dan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk membangun struktur. Untuk hidup dan bekerja di permukaan," tambah Beauvois.