Suara.com - Google belum lama ini mengumumkan pengakuisisian produsen perangkat wearable, Fitbit, sebagai bagian dari rencana perusahaan yang akan menguatkan bisnis di sektor perangkat kebugaran.
Menurut laporan Latimes, Minggu (3/11/2019), Google menjadi pemenang tender untuk akuisisi Fitbit setelah mengucurkan dana 2,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 29,3 triliun, sekaligus mengalahkan Apple Inc dan Samsung Electronics yang juga berambisi membeli Fitbit.
Pada kesempatan yang sama, Google juga berjanji tidak akan menjual riwayat kesehatan para pengguna Fitbit yang sudah terkumpul selama ini.
Perlu diketahui, Fitbit merupakan pelopor dalam bidang teknologi kebugaran.
Baca Juga: Heboh Larangan Pakai Jam Tangan Pintar di Sekolah, Warganet Singgung Harga
Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini juga tercatat sebagai pionir untuk memperkenalkan teknologi kebugaran dalam perangkat yang dikenakan (wearable device) oleh peggunanya, mulai dari penghitung langkah, hingga mengoneksikan informasi kesehatan penggunanya ke dalam aplikasi ponsel.
Perangkat buatan Fitbit juga mampu mengategorikan aktivitas penggunanya, seperti berlari, bersepeda, dan berenang, serta mencatat detak jantung dan pola tidur.
Saat pertama kali menggunakan perangkat, Fitbit biasanya menanyakan tanggal lahir, jenis kelamin, tinggi, dan berat badan pengguna untuk membantu dalam memperkirakan kalori yang terbakar.
Hingga sekarang, Fitbit tercatat sudah punya 28 juta pengguna aktif di seluruh dunia dan telah menjual lebih dari 100 juta perangkat.
Baca Juga: Hits di Kalangan Anak-anak, Jam Tangan Pintar Ini Dilarang di Sekolah