Diduga Perpanjangan Tangan Beijing, TikTok Diperiksa di Amerika Serikat

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 02 November 2019 | 22:44 WIB
Diduga Perpanjangan Tangan Beijing, TikTok Diperiksa di Amerika Serikat
Ilustrasi aplikasi TikTok. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat mulai menyelidiki ByteDance Technology Co, perusahaan di balik aplikasi video TikTok, karena diduga membahayakan keamanan nasional negeri Paman Sam.

TikTok memang semakin populer di AS, terutama di kalangan anak muda. Dari 26,5 juta pengguna TikTok di AS, 60 persen di antaranya berusia 16 - 24 tahun.

Popularitas TikTok di AS menjulang ketika Washington dan Beijing sedang berseteru terkait perang dagang dan pencurian teknologi.

Baru-baru ini dua orang senator mendesak institusi intelijen AS untuk memeriksa TikTok, yang mereka duga bisa dipakai oleh China untuk merusak pemilihan umum pada 2020 mendatang.

Baca Juga: Asyik Main TikTok di Rel Menteng, Kaki ABG Remuk Terlindas Kereta

Tetapi beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa TikTok diperiksa oleh Kominte Investasi Asing di AS (CFIUS), lembaga yang bertugas meneliti adanya potensi ancaman terhadap keamanan nasional AS dalam setiap akuisisi perusahaan Amerika oleh perusahaan asing.

Yang akan diperiksa adalah akuisisi perusahaan AS bernama Musical.ly oleh ByteDance pada 2017 lalu. Akuisisi itu rupanya belum mendapat persetujuan dari CFIUS.

"Kami tak bisa berbicara soal proses yang sedang berlangsung, tetapi TikTok sudah memastikan bahwa kami tidak miliki prioritas lebih tinggi dari memperoleh kepercayaan pengguna dan regulator di AS. Termasuk bekerja sama dengan kongres dan kami akan terus melakukan itu," kata juru bicara TikTok.

Sementara CFIUS mengatakan bahwa penyelidikannya, sesuai undang-undang di AS, bersifat rahasia. CFIUS sendiri dipimpin oleh Departemen Keuangan AS.

Pada akhir Oktober lalu dua senator AS - Chuck Schumer, dari Partai Demokrat dan Tom Cotton dari Partai Republik - menuding TikTok memiliki potensi ancaman terhadap keamanan nasional karena merupakan perpanjangan tangan pemerintah China dan bisa merusak pemilihan umum di AS.

Baca Juga: TikTok Bantah Dikendalikan Pemerintah China

Schumer menyampaikan kekhawatirannya itu dalam sebuah surat yang ditulisnya bersama Cotton, kepada Direktur Badan Intelijen Nasional AS, Joseph Maguire.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI