Rawan Hujan Ekstrem, Warga Yogyakarta Diminta Waspada

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 31 Oktober 2019 | 07:31 WIB
Rawan Hujan Ekstrem, Warga Yogyakarta Diminta Waspada
Ilustrasi cuaca ekstrem. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki musim pancaroba, angin kencang dan hujan deras ektrem pun diperkirakan akan terjadi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi, melihat Yogyakarta termasuk wilayah yang rawan mengalami hujan dengan intensitas yang ekstrem disertai angin kencang saat pancaroba.

“Kesiap-siagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi dan menangani berbagai potensi bencana harus selalu dilakukan termasuk oleh Kampung Tangguh Bencana (KTB),” katanya sebagaimana dilansir laman Antara, Kamis (31/10/2019).

Angin kencang tersebut bisa menyebabkan pohon tumbang, sedangkan hujan ekstrem bisa menyebabkan meluapnya air sungai ke permukiman warga.

Potensi tanah longsor atau talut ambrol, lanjut dia, juga bisa terjadi saat air sungai meluap.

Baca Juga: Gelombang Tanah Mirip Likuefaksi di Kalimantan Utara Bukan Hoaks

Hari menyebut, masih ada beberapa talut yang mengalami kerusakan tetapi belum dapat diperbaiki karena kewenangan berada di Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, salah satunya talut Sungai Code di Terban dan Gondolayu.

Oleh karena itu, Hari berharap, KTB yang ada di wilayah bantaran sungai untuk memetakan kembali potensi tanah atau talut longsor saat musim hujan sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi.

Sedangkan untuk angin kencang, BPBD Kota Yogyakarta mencatat dalam beberapa tahun terakhir selalu ada kejadian angin kencang dan hujan ekstrem, menyebabkan pohon tumbang sehingga diperlukan upaya antisipasi yaitu pemangkasan pohon.

Wilayah di Kota Yogyakarta yang rawan mengalami bencana angin kencang, lanjut Hari, berada di Yogyakarta bagian timur.

Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu - (SUARA/Eleonora PEW)
Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu - (SUARA/Eleonora PEW)

“Dari catatan kami, angin kencang yang menumbangkan puluhan pohon pernah terjadi di GL Zoo dan di daerah sekitar Sapen,” katanya.

Baca Juga: Cara Membisukan Iklan dan Audio di Chrome

Sementara itu, untuk peralatan peringatan dini bencana atau “early warning system” (EWS) sudah terpasang di seluruh sungai besar di Kota Yogyakarta yaitu di Sungai Code, Gajah Wong dan Winongo. Kondisinya dicek secara rutin untuk memastikan bahwa peralatan berfungsi maksimal.

“Biasanya ada masalah dengan baterainya dan setelah dilakukan penggantian bisa berfungsi kembali dengan baik,” katanya.

Selain meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana saat pancaroba, KTB juga diminta melakukan pengecekan terhadap peralatan yang dimiliki agar selalu dalam kondisi yang baik sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu.

Kampung Tangguh Bencana kini sudah tersebar di lebih dari 100 lokasi di Kota Yogyakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI