Suara.com - Video viral yang menggambarkan pergerakan gelombang tanah mirip likuefaksi di Kabupaten Tanah Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara) dipastikan bukan hoaks alias benar terjadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, M. Pandi membenarkan terjadinya gelombang tanah tersebut, meski mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut.
"Belum banyak yang bisa saya terangkan karena tim masih melakukan investigasi," kata Pandi.
Kebenaran peristiwa itu juga diakui oleh seorang pejabat di Dinas Lingkungan Hidup dan pejabat lain di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltara.
Baca Juga: LIPI: Gempa Ambon Juga Picu Likuefaksi
Berdasarkan informasi yang dihimpun kantor berita Antara, pergerakan tanah itu diduga berkaitan dengan longsor di konsesi tambang PT. Pipit Mutiara Jaya Kaltim. Peristiwa itu diduga terjadi pada 29 Oktober 2019 jam 08.15 pagi
Dalam peristiwa itu setidaknya enam unit alat berat tertimbun. Keenamnya terdiri dari tiga excavator, satu Dozer, satu ADT, satu LV. Tidak ada laporan korban jiwa.
Video gelombang tanah itu sendiri disebar di berbagai media sosial termasuk Facebook serta beredar via aplikasi pesan WhatsApp. Dalam video berdurasi 0,21 detik itu terlihat tanah bergerak bergelombang, mirip likuefaksi di Palu dan terdengar suara orang berteriak-teriak.