Wahana Antariksa India Melacak Suar Matahari

Rabu, 30 Oktober 2019 | 12:28 WIB
Wahana Antariksa India Melacak Suar Matahari
Awak media India menantikan kabar pendaratan pesawat antariksa Vikram, yang menjadi bagian dari misi Chandrayaan-2, di Bulan pada 6 September 2019. [AFP/Manjunath Kiran]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah wahana antariksa milik India yang disebut misi Chandrayaan-2 awalnya ditugaskan hanya untuk mengorbit Bulan, tetapi kini pesawat ruang angkasa itu juga mengumpulkan data tentang suar Matahari.

Suar atau semburan Matahari merupakan ledakan besar di atmosfer Matahari yang dapat melepaskan energi sangat besar. Suar Matahari memengaruhi semua lapisan atmosfer Matahari dan kebanyakan terjadi di wilayah aktif di sekitar bintik Matahari.

Sinar-X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan suar Matahari dapat memengaruhi ionosfer Bumi dan menganggu komunikasi radio dan satelit.

Misi Chandrayaan-2 telah menangkap pengukuran beberapa suar Matahari pada 30 September dan 1 Oktober. pengukuran dilakukan berdasarkan instrumen yang dirancang untuk membantu mengidentifikasi elemen-elemen pada permukaan Bulan.

Baca Juga: Begini Tanggapan Kocak Warganet soal Pembelian Lem Aibon Rp 82 Miliar

Badan antariksa India (ISRO), pada Senin (15/7/2019), mengumumkan telah menunda peluncuran misi Chandrayaan-2 ke bulan. Misi tersebut tadinya akan diangkut oleh roket GSLV-mark III-M1 dari sebuah pangkalan di Sriharikota, Andhra Pradesh. [AFP/Arun Sankar]
Badan antariksa India (ISRO), pada Senin (15/7/2019), mengumumkan telah menunda peluncuran misi Chandrayaan-2 ke bulan. Misi tersebut tadinya akan diangkut oleh roket GSLV-mark III-M1 dari sebuah pangkalan di Sriharikota, Andhra Pradesh. [AFP/Arun Sankar]

Dilansir laman Space.com, instrumen Chandrayaan-2 yang mengumpulkan data pengukuran itu disebut Monitor Sinar-X Matahari, yang bermitra dengan instrumen Chandrayaan-2 Large Area Soft X-ray Spectrometer (CLASS).

Kedua instrumen tersebut mengukur sinar-X Matahari. Instrumen pertama secara langsung mengukur sinar yang datang dari Matahari dan instrumen kedua mengukur sinar yang memantul dari Bulan.

Membandingkan dua pengukuran, para ilmuwan dapat menentukan bagaimana permukaan Bulan merespon terhadap sinar-X. Instrumen Chandrayaan-2 melihat perubahan nyata pada sinar-X yang datang dari Matahari dan mulai mengumpulkan pengukuran yang jauh lebih sensitif dari urutan suar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI