Suara.com - Pada awal Januari lalu, China National Space Administration (CNSA) berhasil mendaratkan wahana antariksa Chang'e-4 di sisi jauh Bulan.
Sebagaimana dilansir laman Xinhua News Agency, wahana nirawak Chang'e-4 menjadi yang pertama yang pernah mendarat di sisi jauh Bulan.
Misi ini terdiri dari dua robot, yaitu Chang'e-4 dan Yutu 2. Sejak pendaratan pada 2 Januari, keduanya telah menjelajahi permukaan bulan di dalam Kawah Von Kármán, sebuah area selebar 186 kilometer.
Terbaru, Yutu 2 merilis foto yang menunjukkan bahwa pusat kawah berisi bahan yang berwarna berbeda dari sekitarnya dan memiliki bintik-bintik cerah. Gambar tersebut dirilis oleh Our Space melalui akun media sosial Weibo pada 8 Oktober lalu.
Baca Juga: Siap-siap! Menkominfo Bakal Kenakan Pajak Layanan Video on Demand
Clive Neal, seorang ilmuwan Bulan di Universitas Notre Dame di Indiana, mengatakan bahwa gambar tersebut mirip dengan sampel kaca yang ditemukan selama misi Apollo 17 pada tahun 1972.
Disebut sampel 70019, sampel yang dikumpulkan oleh astronot dan ahli geologi Harrison Schmitt itu terbuat dari fragmen mineral yang gelap dan pecah serta kaca hitam yang mengilap.
"Bentuk fragmen tampak cukup mirip dengan bahan lain di daerah kawah itu," kata Dan Moriarty, rekan Program Postdoctoral NASA di Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, sebagaimana dilansir laman Space.com.
Yutu 2 juga telah melakukan pendekatan untuk menganalisanya menggunakan Spektrometer Visible dan Near-Infrared Rover (VNIS), tapi hasil pengamatan tersebut belum diumumkan.
Our Space sendiri mengunggah foto tersebut menggunakan istilah " " ("jiao zhuang wu"), yang dapat diterjemahkan sebagai "seperti gel". Keterangan itu menimbulkan spesikulasi yang luas di antara para ilmuwan Bulan.
Baca Juga: Foto Ijazah SD Jadul Ini Bikin Warganet Salah Fokus
Penemuan misterius yang masih belum bisa dikonfimasi itu membuat Yutu 2 harus menunda penjelajahannya menuju bagian barat sisi jauh Bulan.