Suara.com - Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum di ajang terbaik ASEAN ICT Awards 2019 yang berlangsung di Vientiane, Laos, belum lama ini.
Setelah mengikuti ajang ini selama 8 tahun berturut-turut, Indonesia akhirnya sukses membawa pulang 2 medali emas dan 1 perunggu, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai juara umum di kompetisi teknologi tersebut.
Dua medali emas dipersembahkan oleh tim RiTx Bertani di kategori Private Sector dan tim ATM Sehat di kategori Research and Development. Sementara untuk kelas Corporate Social Responsible, satu medali perunggu datang dari tim Darah Kita.
Melalui akumulasi perolehan medali tersebut, Indonesia sekaligus dinobatkan sebagai negara dengan perolehan emas terbanyak dibandingkan negara lainnya seperti Laos, Singapore, Vietnam dan Thailand yang hanya berhasil mengumpulkan masing-masing 1 emas.
Baca Juga: Menkominfo: Indonesia Butuh Pemerataan Infrastruktur ICT
ASEAN ICT Award merupakan ajang kompetisi karya TIK tertinggi di tingkat ASEAN yang mempertemukan 6 Kategori Kelompok, yaitu Public Sector, Private Sector, Digital Content, Startup, Research and Development dan Corporate Social Responsibility.
Dalam ajang tahunan ini, 18 Finalis dari Indonesia telah berhasil dijaring melalui kurasi ketat dalam ajang seleksi Nasional karya dan produk TIK (Indonesian entrepreneur TIK/idenTIK) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika sejak bulan April 2019 lalu.
Dalam kompetisi teknologi berskala ASEAN ini, wakil Indonesia bersaing seperti Spark FX dan V3 Vertical Positioning Technology dari Singapore untuk kategori Private Sector. Di kategori Research and Development, Indonesia telah bersaing dengan Maker Playground dari Thailand dan REUNITE dari Malaysia.
Sedangkan dalam kategori Corporate Social Responsible, Indonesia berhadapan dengan Aor Sor Mor Online Platform dari Thailand dan Viettel Study Elearning Social Network dari Vietnam.
Baca Juga: India-ASEAN Kompak Kembangkan Ekosistem Digital Lewat ICT 2017