Menebak Alasan Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 24 Oktober 2019 | 21:16 WIB
Menebak Alasan Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim memberikan sambutan saat acara Lepas Sambut di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo telah resmi melantik pemilik dan pendiri Gojek Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Penunjukan Nadiem mengejutkan banyak pihak. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang presiden menunjuk pelaku usaha yang fokus pada bisnis digital untuk menjadi bagian dari pemerintahannya.

Jokowi, yang mempunyai latar belakang pengusaha furnitur di Solo, Jawa Tengah, selalu berusaha melibatkan sosok pengusaha dalam pemerintahannya. Ini dapat dilihat dengan keputusannya memilih Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet periode sebelumnya. Sebelum menjadi menteri, Susi adalah seorang pengusaha bisnis perikanan dan penerbangan. Susi tidak lagi menjabat menjadi menteri untuk periode yang sekarang.

Melibatkan tokoh pengusaha dan entrepreneur tampaknya merupakan upaya Jokowi untuk meningkatkan kinerja pemerintah dengan mengurai sistem birokrasi pemerintahan yang terlalu berbelit.

Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Tunjuk Nadiem Makarim Sebagai Mendikbud

Kali ini dengan menunjuk Nadiem, Jokowi tampaknya ingin membenahi birokrasi sistem pendidikan Indonesia yang ketinggalan zaman dan terlalu birokratis dengan sosok yang inovatif dan kreatif.

Mengapa Nadiem?

Nadiem menciptakan Gojek yang menyediakan layanan transportasi daring pada tahun 2010. Di bawah kepimpimpinannya, Gojek menjadi salah satu start-up terbesar di Indonesia dengan nilai diperkirakan mencapai US$ 10 miliar.

Penunjukkan lulusan Harvard University yang baru berusia 35 tahun tersebut diharapkan memberi udara segar untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yang saat ini terhambat oleh sistem birokrasi yang usang.

Sistem pendidikan Indonesia merupakan terbesar ke-empat di dunia tapi kualitasnya merupakan salah satu yang terburuk. Laporan PISA terbaru menunjukkan Indonesia masuk ke dalam jajaran 10 negara dengan performa pendidikan terburuk. Kualitas pendidikan di Indonesia masih lebih buruk dibandingkan Meksiko, Kolombia, dan Thailand.

Baca Juga: Viral Video Mendikbud Nadiem Tak Menyalami Ibu Negara dan Wakil Presiden

Salah satu tantangan terbesar pendidikan di Indonesia adalah menghadapi sistem birokrasi yang tumpang tindih. Dosen sering kali dihadapkan pada proses administrasi yang rumit yang menghambat tugas-tugas utama keilmuannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI