Menyeramkan! Penghuni Laut Dalam Ini Bisa Memangsa Ikan Paus

Senin, 21 Oktober 2019 | 15:32 WIB
Menyeramkan! Penghuni Laut Dalam Ini Bisa Memangsa Ikan Paus
Paus raksasa laut dalam dimakan oleh gurita dengan wajah mirip alien. (YouTube/ EVNautilus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ilmuwan yang fokus meneliti laut dalam menemukan bangkai pauus yang ditemukan sedang dimakan beramai-ramai oleh hewan unik ini. 

Video penelitian yang dibagikan pada hari Rabu (16/08/2019) menampakkan paus laut dalam yang sedang dimakan oleh beberapa spesies unik gurita berwarna ungu, ikan, kepiting dan bahkan cacing.

"Makan malam disajikan. Apakah kita punya cacing pemakan tulang?" kata ilmuwan yang tergabung dalam NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).

Video penampakan betapa kejamnya laut dalam ini berhasil menarik lebih dari 3 juta penonton hanya dalam waktu 3 hari saja.

Baca Juga: LIPI Segera Ungkap Pemicu Kematian Massal Ikan Laut Dalam di Ambon

Penelitian dilakukan menggunakan Nautilus, kapal penelitian laut dalam yang sedang menyelesaikan misi ilmiahnya tahun ini.

Beberapa makhluk laut dalam sedang memakan bangkai paus. (YouTube/ EVNautilus)
Beberapa makhluk laut dalam sedang memakan bangkai paus. (YouTube/ EVNautilus)

Ekspedisi penelitian tersebut merupakan proyek gabungan antara ilmuwan yang berada di Ocean Exploration Trust (OET) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Bangkai paus yang membusuk diduga merupakan bangkai dari salah satu paus bungkuk.

Hewan tersebut diprediksi mempunyai ukuran 3 hingga 5 meter ketika mati.

Masih belum jelas bagaimana paus bungkuk tersebut mati, namun ia berhasil menyuguhkan bagaimana rakusnya hewan laut dalam ketika makhluk jumbo mati di sana.

Baca Juga: Seram! Pria Ini Temukan Spesies Ikan Laut Dalam Mirip Alien

Bangkai paus bungkuk tersebut ditemukan pada kedalaman 3.240 meter di bawah laut, tepatnya sekitar 2 kilometer dari gunung bawah laut Davidson Seamount.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI