Suara.com - Nadiem Makarim mundur sebagai CEO Gojek setelah ditunjuk sebagai menteri oleh Presiden Jokowi. Bos Gojek ini menyatakan, bersedia menjadi salah satu menteri Kabinet Indonesia Kerja Jilid 2. Hanya saja Nadiem Makarim masih merahasiakan posisinya di kabinet Jokowi nanti.
Meski begitu, menurut kabar beredar, Nadiem Makarim akan menggantikan Rudiantara dan menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Dalam pandangan seorang pengamat, Nadiem dinilai cukup layak secara kemampuan dalam mengemban tugas tersebut. Hal ini dibeberkan Heru Sutadi selaku Executive Director Indonesia ICT Institute.
"Secara kemampuan bisa dalam bidang ekonomi digital. Tapi saat ini tantangan juga mencakup bagaimana mengubah budaya korporasi menjadi budaya birokrasi. Tantangan yang dihadapi Nadiem pastinya lebih berat karena cakupannya lebih luas. Dan digitalisasi tidak hanya di sektor aplikasi, tetapi juga pemerintahan," ucap Heru Sutadi, saat dihubungi via telepon Suara.com, Senin (21/10/2019).
Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa menteri yang nantinya akan mengisi kursi tersebut harus memiliki latar belakang teknis. Selain dilihat melalui visi, menteri tersebut juga harus paham dengan bisnis sehingga tidak hanya berfokus pada infrastruktur yang akan dibangun.
Baca Juga: Cara Mengkalibrasi Sensor Smartphone Android untuk Tingkatkan Akurasi
Tak hanya itu, aturan-aturan yang masih terbengkalai di pemerintahan pun harus segera diselesaikan setidaknya dalam kurun waktu setahun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Sementara itu, Gojek sendiri telah menunjuk bos baru atas hengkangnya Nadiem Makarim dari perusahaan. Disebutkan bahwa manajemen telah menunjuk Andre Soelistyo yang akan menjabat Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi sebagai co-founder Gojek.
Mengutip dari berbagai sumber, sebelumnya Nadiem Makarim merupakan pendiri utama PT Karya Anak Bangsa yang memiliki plaftorm Gojek dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi mobile.