Mundur dari Gojek demi Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Disorot Media Asing

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 21 Oktober 2019 | 14:03 WIB
Mundur dari Gojek demi Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Disorot Media Asing
Nadiem Makarim, founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Gojek menyabet penghargaan 'Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis' di Tokyo, Jepang, Kamis (30/5/2019).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nadiem Makarim, pendiri dan CEO Gojek, jadi sorotan media asing setelah ia mengumumkan mundur dari startup terbesar di Indonesia itu demi memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo untuk duduk di kabinet baru.

Seperti diwartakan sebelumnya, Nadiem diketahui sudah mundur dari Gojek dan sejak Senin pagi (21/10/2019) telah berada di Istana Presiden di Jakarta untuk memenuhi panggilan Jokowi. Belum diketahui pos yang akan diduduki lelaki 35 tahun itu.

Keputusan Nadiem itu membuat namanya menjadi judul berita-berita media asing terkemuka di dunia. Media bisnis Bloomberg misalnya menulis, "Gojek's35 Year-Old Chief is Joining Indonesia's New Cabinet".

"Presiden Indonesia Joko Widodo telah menawarkan kepada lelaki berusia 35 tahun itu, pendiri startup terbesar di negerinya, Gojek, sebuah posisi di kabinet baru. Ini menunjukkan pentingnya sektor internet bagi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara tersebut," tulis Bloomberg tentang Nadiem Makarim.

Baca Juga: Ditinggal Nadiem Makarim, Gojek Langsung Tunjuk Bos Baru

Sementara media Singapura, The Strait Times, menulis artikel bertajuk "Gojek founder Nadiem Makarim quits CEO post to join Jokowi's new Cabinet".

"Penunjukkannya sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo di publik, yang ingin memasukkan profesional serta millenial di dalam tim (kabinet) periode kepemimpinan keduanya."

Media itu juga mengulas tentang latar belakang keluarga Nadiem dan secara khusus menyebut peran kakeknya, Hamid Algadri yang tidak lain adalah pejuang kemerdekaan Indonesia.

"Pendiri Gojek itu, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, berasal dari keluarga terpandang di Indonesia. Kakeknya adalah bagian dari delegasi yang memenangkan kemerdekaan Indonesia dari Belanda dalam sebuah konferensi di 1949 di Den Haag."

Media bisnis Jepang, Nikkei Asian Review, dalam artikel bertajuk "Go-Jek CEO Nadiem Makarim resigns to join Indonesian government" menulis bahwa penunjukkan bos perusahaan teknologi sebagai menteri sangat tidak lazim terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Ini yang Dibicarakan Jokowi Sampai Nadiem Makarim Mau Jadi Menteri

"Tetapi (penunjukkan ini) sesuai dengan janji Widodo untuk mendukung startup digital negara kepulauan itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," tulis Nikkei.

Adapun The South China Morning Post, media asal Hong Kong, China, menulis artikel berjudul, "Southeast Asia’s ride-hailing market takes interesting turn as Gojek CEO Makarim steps down to join Indonesian cabinet".

Jika diterjemahkan secara bebas, judul artikel itu kira-kira berarti, "Pasar ride-hailling Asia Tenggara membuat langkah menarik karena CEO Gojek, Makarim, mundur untuk bergabung dengan kabinet Indonesia".

Gojek memang diketahui bersaing ketat dengan Grab, perusahaan asal Singapura di Asia Tenggara. Dua perusahaan itu sedang giat-giatnya mengembangkan layanan mereka di beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI