Suara.com - Kecerdasan buatan kerap dianggap sebagai ancaman bagi sekelompok orang, terutama dalam "menggeser" posisi manusia dalam menjalankan pekerjaannya. Namun, hal ini bertolak belakang dengan hasil survei yang mengungkapkan, jika para pekerja lebih percaya pada robot dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dibandingkan manajer mereka sendiri yang sesama manusia.
Laman Asiaone mengutip South China Morning Post, mencatatkan bahwa sebanyak 88 persen pekerja China memiliki kepercayaan lebih pada robot daripada pada manajer manusia mereka.
Tingkat kepercayaan robot China di tempat kerja jauh di atas rata-rata. Sekitar dua pertiga pekerja mempercayai kecerdasan buatan dibandingkan manajer mereka, yang sesama manusia.
Meski terbilang cukup tinggi, hasil survei di China ini masih di bawah India, yakni sebanyak 89 persen. Survei ini dilakukan melalui sebuah studi oleh perusahaan perangkat lunak asal AS Oracle dan perusahaan riset Future Workplaces dirilis belum lama ini.
Baca Juga: Tahun Depan, Samsung Rilis Ponsel dengan Kamera di Bawah Layar?
Menurut survei, responden percaya AI memiliki keunggulan dibandingkan manusia dalam hal jadwal kerja, menawarkan informasi yang tidak memihak, dan penyelesaian masalah. Empat dari lima robot yang disurvei, dapat menangani sebagian besar hal dengan lebih baik daripada manusia yang menjabat sebagai manajer perusahaan.
"AI mendefinisikan kembali tidak hanya hubungan antara pekerja dan manajer tetapi juga peran seorang manajer di tempat kerja yang digerakkan oleh AI," ungkap Dan Schawbel, direktur penelitian di Future Workplace dalam sebuah pernyataan.
"Manajer akan tetap relevan di masa depan jika mereka fokus menjadi manusia dan menggunakan soft skill mereka sambil menyerahkan keterampilan teknis dan tugas rutin ke robot."
Studi ini mensurvei 8.370 karyawan, manajer, dan profesional sumber daya manusia di 10 negara dari Juli hingga Agustus tahun ini.
Temuan survei datang ketika teknologi AI mulai membuat dampak yang lebih besar di tempat kerja di seluruh dunia. Sekitar setengah dari semua responden survei mengatakan, mereka menggunakan beberapa bentuk teknologi AI dalam pekerjaan sehari-hari mereka, naik dari 32 persen tahun lalu.
Baca Juga: Ponsel Android Anda Tidak Menyala? Lakukan Hal Ini
Berlawanan dengan persepsi umum bahwa orang-orang takut terhadap robot di tempat kerja, dua pertiga responden survei mengatakan, mereka optimistis dan bersyukur memiliki rekan kerja robot, dan seperempat responden mengatakan hubungan mereka dengan AI di tempat kerja adalah "mencintai dan memuaskan ".