Suara.com - Dua astronot NASA berhasil mengukir sejarah. Mereka adalah tim astronaut perempuan pertama yang melakukan spacewalk di luar stasiun antariksa, International Space Station (ISS).
Tim astronot tersebut beranggotakan dua kaum Hawa, Christina Koch dan Jessica Meir, yang diberi tugas untuk mengganti komponen baterai yang bermasalah di bagian luar ISS.
"Misi telah terlaksana! Pencapaian historis hari ini membuka jalan untuk program Artemis, yang akan mengirimkan perempuan pertama ke Bulan pada 2024," kata administrator NASA, Jim Bridenstine, sebagaimana dilansir laman Reuters, Minggu (20/10/2019).
Koch dan Meir berjalan di luar angkasa di ketinggian 408 kilometer dari Bumi. Momen sejarah ini sendiri disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: Realme menjadi Merek Smartphone yang Real untuk Masyarakat Indonesia
"Kami tidak ingin mengambil banyak kredit karena ada beberapa spacewalker perempuan sebelum kami. Ini hanyalah pertama kali bahwa ada dua perempuan di luar pada saat yang sama," terang Meir.
Hingga saat ini, astronot yang melakukan spacewalk di luar area ISS untuk melakukan perawatan stasiun antariksa berjumlah 221 kali, 43 diantaranya melibatkan astronot perempuan.
Sedangkan perempuan pertama yang melakukan spacewalk adalah kosmonot Rusia, Svetlana Savitskaya, yang keluar dari stasiun antariksa Salyut 7 pada 1984.
Dengan pencapaian Koch dan Meir, perempuan pun diharapkan kian memiliki peran dalam program luar angkasa.
"Ini adalah sesuatu yang signifikan. Banyak dari kita (perempuan) menatap ke depan untuk menilainya (spacewalk) sebagai sesuatu yang normal saja," tutup Tracy Caldwell Dyson, perempuan yang tiga kali melakukan spacewalk di ISS pada 2010.
Baca Juga: Ilmuwan Terkejut Temukan Es di Kutub Selatan Bulan, Ada Apa Ya?