Suara.com - Facebook merupakan platform yang setiap hari digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia untuk terhubung satu sama lain, termasuk diantaranya berinteraksi dengan komunitas atau mengembangkan bisnis.
Sebuah studi baru, Facebook membeberkan dampak sosial dan ekonomi dari penggunaan Facebook dan aplikasi lainnya seperti Instagram dan WhatsApp di Indonesia. Studi ini memaparkan bagaimana komunitas dan bisnis di Indonesia serta pemerintah menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp sebagai sarana komunikasi kepada publik.
Hasil survei itu sendiri dibeberkan oleh Facebook dalam acara Facebook Indonesia Summit 2019 yang dilaksanakan di Jakarta, pada 16 Oktober.
"Dampak sosial dan ekonomi Facebook di Indonesia mencakup tiga aspek, yaitu mendukung bisnis dan ekonomi dalam hal menciptakan dan mengembangkan usaha serta digitalisasi tenaga kerja, memberdayakan individu dan komunitas, dan mendukung e-goverment yang efektif," ucap Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia, dalam acara Facebook Indonesia Summit 2019.
Baca Juga: Laptop Tipis Digemari di Indonesia, Acer: Pemainnya Masih Sedikit
Menurut survei yang dilakukan dari pelaku usaha, tercatat sebesar 50 persen mengatakan bahwa usaha mereka berawal dari aplikasi facebook dan 89 persen usaha offline setuju bahwa mereka telah menggunakan aplikasi Facebook untuk mengembangkan usaha.
Selain itu, Facebook juga melakukan survei kepada pelaku UKM. Disebutkan bahwa Facebook telah membuka akses dan peluang bagi UKM sebesar 71 persen dengan membantu mengelola staf operasional dan proses bisnis secara efisien.
Platform Facebook pun telah memfasilitasi bisnis dalam perluasan pasar domestik dan Internasional dengan angka 95 persen untuk mendapatkan pesanan dari kota yang sama di Indonesia, 68 persen dari luar kota, dan 16 persen penjualan internasional.
Dari segi memberdayakan individu dan komunitas, individu yang telah mengikuti survei Facebook mengatakan, 98 persen telah menggunakan salah satu aplikasi dari keluarga besar Facebook dan sebesar 84 persen mengaku Facebook telah membantu mereka untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.
Sebanyak 81 persen individu juga mengatakan bahwa mereka menggunakan Facebook untuk belajar keterampilan baru, seperti keterampilan digital, literasi, bahasa, vokasi, dan soft-skills.
Baca Juga: Begini Suara Gempa di Mars
Dari segi komunitas yang telah mengikuti survei, tercatat sebesar 94 persen mengaku merasa lebih terhubung dengan anggota dan 94 persen meningkatkan dukungan yang diterima terkait tujuan advokasi. Sedangkan 94 persen organisasi pemerintah menyatakan Facebook mempermudah untuk menjangkau masyarakat, 67 persen menggunakan Facebook untuk memahami sentimen masyarakat, dan 88 persen menggunakan Facebook untuk menerima dan menjawab masukan.