Suara.com - Papuan Youth Innovation and Creativity Hub, pusat inovasi serupa Silicon Valley akan dibangun di Papua mulai akhir Oktober.
"Kami cuma bilang mau bikin innovation hub (pusat inovasi), Pak Presiden (Joko Widodo) yang menamakan Silicon Valley of Indonesia," ujar CEO Kitong Bisa Billy Mambrasar, setelah acara Forum Merdeka Barat di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (15/10) sebagaimana dilansir laman Antara.
Billy mengatakan, penamaan dalam bahasa Inggris untuk pusat inovasi itu bertujuan membuka perspektif lebih luas, yang diharapkan dapat membawa Indonesia ke level dunia.
"Peletakan batu pertamanya akan dilakukan pada tanggal 28 Oktober di Jayapura dulu karena Pak Presiden akan melakukan peresmian jembatan dan infrastruktur sekaligus gunting pita peletakan batu pertama," kata Billy.
Baca Juga: BMKG Minta Publik Waspada usai Gempa Magnitudo 5,9 di Pesisir Bengkulu
Innovation hub di Jayapura akan memiliki luas 3 hektare yang terdiri dari asrama dan ruang inovasi.
Pada tahap pertama, pusat inovasi tersebut juga akan dibangun di Sorong. Dua wilayah tersebut dipilih karena keduanya merupakan pusat perekonomian dan bisnis di Papua.
Selain Sorong dan Jayapura, pusat inovasi juga akan ada di tujuh kota di Papua.
Billy mengatakan, innovation hub tersebut akan mengusung konsep seperti Malaysian Global Innovation and Creativity Centre (MaGIC) di Cyberjaya, Malaysia.
"Kita akan pilih putra putri terbaik, bukan hanya dari Papua by the way, kita akan tap in ke Maluku, NTT, lalu kita pilih mereka yang punya bakat dengan beberapa tes, mereka tinggal di situ, lalu mereka akan menginkubasi," ujar Billy.
Baca Juga: Jual Kertas A4 Rp 100, Drama Penjual dan Pembeli Ini Bikin Bingung
Dalam inkubasi, para peserta akan diberikan permasalahan sosial, misalnya soal tingginya buta huruf di daerah pedesaan di Papua.
"Mereka mulai berkreasi di situ, coding, programing, bikin bisnis konsep didampingi oleh mentor-mentor juga yang ditunjuk, sampai bisnis mereka meluncur di situ mereka boleh keluar ganti yang lain," kata Billy.
Lebih lanjut ia mengatakan pendanaan untuk pusat inovasi itu awalnya akan berasal dari pemerintah. Kemudian Billy bersama 22 pemuda Papua lainnya akan memiliki model bisnis sendiri.
"Kami para pemuda inspiratif 23 orang sedang menggerakkan, kami sudah membuat PT lalu nanti yayasan," ujar dia.
"Saat ini dalam waktu tiga minggu sudah ada 118 pemuda pemudi Papua yang ingin bergabung," tambah dia.
Papuan Youth Innovation and Creativity Hub rencananya akan selesai dibangun dalam setahun.