Bahaya! Asteroid Seukuran Bus Siap Hantam Bumi

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 13 Oktober 2019 | 05:52 WIB
Bahaya! Asteroid Seukuran Bus Siap Hantam Bumi
Ilustrasi asteroid menabrak Bumi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hera juga akan menjadi misi pertama untuk bertemu dengan sistem asteroid biner, sebuah kelas objek misterius yang diyakini membentuk sekitar 15 persen dari semua asteroid yang diketahui.

"Dan misi kami akan menguji berbagai teknologi baru yang penting, termasuk CubeSats luar angkasa, tautan antar-satelit dan teknik navigasi berbasis gambar yang otonom, dan juga memberi kami pengalaman berharga tentang operasi gravitasi rendah," ujar Carnelli.

Bagian utama dari Didymos adalah lebarnya sekitar 780 meter, dengan 'moonlet' seukuran Piramida Besar Mesir, membentang hingga sekitar 160 meter. Awal tahun ini, para ilmuwan memperingatkan bahwa asteroid lebih kuat dari yang diperkirakan dan mengatakan manusia bisa mengalami kesulitan menghancurkan batu ruang angkasa hari kiamat di jalur tabrakan dengan Bumi.

Mereka menemukan bahwa dampak besar tidak akan mengubah benda seukuran kota menjadi 'tumpukan puing' yang tidak berbahaya, tetapi membiarkannya dengan 'kekuatan yang signifikan'.

Baca Juga: Mengintip Tampilan Fisik Redmi Note 8

Temuan ini dapat memiliki pengaruh besar pada bagaimana spesies kita menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh batu ruang angkasa raksasa.

"Kami sering kali terkena dampak asteroid kecil, seperti dalam peristiwa Chelyabinsk beberapa tahun yang lalu," kata K.T. Ramesh dari Universitas Johns Hopkins, dilansir laman Metro.

Teori asteroid ESA. [Twitter]
Teori asteroid ESA. [Twitter]

Menurutnya, semua ini hanya masalah waktu sebelum pertanyaan-pertanyaan ini berubah dari menjadi akademis menjadi mendefinisikan respons kita terhadap ancaman besar.

"Kita perlu memiliki gagasan yang baik tentang apa yang harus kita lakukan ketika waktu itu tiba dan upaya ilmiah seperti ini sangat penting untuk membantu kita membuat keputusan itu," ujar Ramesh.

Para ilmuwan saat ini sedang berusaha mencari tahu apa yang harus dilakukan jika asteroid tiba-tiba muncul di cakrawala. Penelitian terbaru mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika kita menghancurkan asteroid selebar satu kilometer menjadi asteroid selebar 25 kilometer lainnya.

Baca Juga: Viral, Cara Membuat Manisan Buah, Warganet Malah Dibuat Penasaran

Mereka menemukan bahwa jutaan retakan terbentuk dan berdesir di seluruh asteroid, bagian asteroid [lebih besar] mengalir seperti pasir, dan kawah diciptakan setelah tumbukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI