Suara.com - Hewlett Packard Inc (HP) dirumorkan segera merumahkan sekitar 16 persen dari total pegawai mereka, sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Sebagaimana dilansir dari laman Market Watch, Minggu (6/10/2019), pemutusan hubungan kerja (PHK) itu juga dimaksudkan untuk memangkas pengeluaran perusahaan sekaligus mendorong pertumbuhan penjualan.
Konon, raksasa produsen PC itu berencana akan memangkas 7.000 hingga 9.000 pegawai dengan mekanisme PHK dan pensiun dini secara sukarela.
Pengurangan pegawai ini diprediksi akan menghemat pengeluaran perusahaan sekitar 1 miliar dolar AS pada akhir tahun fiskal 2022, seperti yang tercantum dalam keterangan resmi perusahaan. Saat ini sendiri, perusahaan asal Palo Alto itu punya 55.000 pegawai pada 2018.
Baca Juga: Awas! Ada Gif Berbahaya di WhatsApp
Seandainya rencana ini sudah dieksekusi, HP memproyeksikan bahwa pihaknya memperkirakan laba (tidak termasuk biaya restrukturisasi dan lainnya) perusahaan akan menjadi 2,22 dolar AS hingga 2,32 dolar AS per saham pada tahun fiskal 2020.
Selaras dengan pernyataan HP, para analis keuangan juga memperkirakan keuntungan perusahaan akan mencapai 2,23 dolar AS per lembar sahamnya.
Terkait banyaknya prediksi yang muncul, hal ini dipengaruhin karena perusahaan sedang menghadapi sejumlah ketidakpastian. Masa depan HP juga kian mengambang setelah Dion Weisler, CEO HP sejak 2015, menyatakan mundur per 1 November mendatang karena alasan kesehatan.