Jangan Beli Smartphone Berdasarkan Nilai Benchmark, Ini Alasannya

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 03 Oktober 2019 | 11:05 WIB
Jangan Beli Smartphone Berdasarkan Nilai Benchmark, Ini Alasannya
Ilustrasi Benchmark untuk smartphone. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada 2013, Samsung kedapatan menggembungkan skor CPU dan GPU Galaxy S4 dalam aplikasi pembandingan. Hal ini menghasilkan metrik kinerja yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya.

Kini buat Anda yang memiliki Samsung Galaxy S4, pabrikan asal Korea Selatan itu akan memberikan kompensasi kira-kira sebesar 10 dolar AS atau kisaran Rp 141.845.

Keputusan ini keluar, setelah Samsung menyelesaikan gugatan class action sebesar 13,4 juta dolar AS. Pembayaran itu terurai menjadi 2,8 juta dolar AS untuk biaya penyelesaian dan 10,6 juta dolar AS sebagai ganti rugi.

Pembayaran 2,8 juta itu untuk memberikan kompensasi sekitar 10 dolar AS per pemilik Samsung Galaxy S4.

Baca Juga: Tak Ingin Menapak ke Tanah, Aksi Pengendara Sepeda Ini Bikin Ngakak

Di atas semua itu, Samsung juga harus menahan diri dari memanipulasi kode benchmarking di smartphone-nya selama tiga tahun. Setelah itu, perusahaan bebas menggunakan kode lagi, tetapi ini jelas dapat membuka pintu bagi tuntutan hukum di masa depan.

Samsung Galaxy S4. [Shutterstock]
Samsung Galaxy S4. [Shutterstock]

Sebagaimana dikutip dari laman Register oleh Android Authority bahwa pemilik Samsung Galaxy S4 akan segera menerima email yang menjelaskan cara mendaftar untuk menerima 10 dolar AS. Sayang, kerangka waktu tidak disebutkan.

Kecurangan pada tolok ukur smartphone selalu ada. Namun, Samsung telah melakukannya sejak awal aplikasi benchmark smartphone, dan mereka terus melakukannya hingga hari ini.
Hal yang perli diingat, jangan membuat keputusan pembelian smartphone Anda berdasarkan skor benchmark!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI