Suara.com - Samsung Electronics telah menghentikan produksi telepon seluler atau ponsel di China, demikian diumumkan pada Rabu (2/10/2019). Di China, pasar ponsel terbesar dunia, Samsung memang semakin terpojok oleh merek-merek lokal yang semakin digdaya.
Penghentian produksi ponsel Samsung di China ditandai dengan penutupan pabrik terakhirnya di China, yang terletak di kota Huizhou. Sebenarnya sejak Juni lalu jumlah produksi di pabrik tersebut sudah dipangkas.
Langkah produsen ponsel terbesar di dunia asal Korea Selatan itu semata-mata mengikuti langkah pabrikan lain yang sebelumnya juga keluar dari China.
Selain karena persaingan dengan merek lokal yang kian ketat, perlambatan ekonomi serta naiknya upah buruh juga membuat para produsen ponsel makin terjepit di China.
Baca Juga: Samsung Masih Optimistis Tatap Pasar Tablet Indonesia
Sony belum lama ini juga mengumumkan akan menutup pabrik ponselnya di Beijing dan memindahkannya ke Thailand. Meski demikian saat ini Apple, produsen ponsel terbesar ketiga di dunia, masih memproduksi sebagian besar iPhone di China.
Pangsa pasar Samsung di China menyusut hingga tinggal 1 persen di kuartal pertama 2019, dari sekitar 15 persen pada pertengahan 2013 silam. Pasar Samsung digerus oleh merek lokal seperti Huawei dan Xiaomi.
"Di China orang membeli ponsel murah dari merek lokal dan ponsel mahal dari Apple atau Huawei. Samsung tidak punya banyak harapan untuk merebut kembali pasarnya di sana," kata Park Sung-soon, analis pasar dari Cape Investment & Securities kepada Reuters.
Meski menutup pabrik, Samsung mengaku masih akan menjual gawainya di China.
Baca Juga: Unboxing Samsung Galaxy A20s dan Samsung Galaxy A30s