Semester I/2019, Indonesia Potensial Jadi Target Empuk Aksi Phishing

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 30 September 2019 | 15:35 WIB
Semester I/2019, Indonesia Potensial Jadi Target Empuk Aksi Phishing
Ilustrasi phising. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita perlu memberikan edukasi tentang risiko serangan dasar seperti phishing. Ini adalah sebuah fakta yang harus diterima bahwa para pengguna muda akan membeli telepon baru kemudian berpikir untuk mengamankannya secara fisik namuni tidak secara virtual," ujarnya dalam keterangan resminya.

Selama individu masih belum mempertimbangkan penjagaan keamanan mereka dengan baik saat menggunakan internet, dia menambahkan, maka korban phishing akan terus berjatuhan.

Efektivitas penipuan phishing terbukti menarik bagi para pelaku kejahatan siber yang dapat dengan mudah menjual kredensial curian di web gelap. Para pelaku kejahatan siber akan mengejar kredensial pengguna yang menyertakan nomor kartu kredit serta kata sandi ke rekening bank dan aplikasi keuangan lainnya.

Ilustrasi cyber crime. (Shutterstock)
Ilustrasi cyber crime. (Shutterstock)

Terlepas dari meningkatnya kesadaran akan penipuan online, para pengguna justru menjadi kurang peduli akan konsekuensi yang telah dibuktikan dengan pertumbuhan jumlah pengguna yang terpengaruh.

Yeo menuturkan bahwa pelaku kejahatan siber dapat menggunakan strategi phishing email yang sama selama bertahun-tahun dan seseorang masih akan memberikan informasi pribadi mereka dengan sukarela atau mengklik tautan berbahaya tanpa disadari.

"Data terbaru kami membuktikan bahwa perlu terus berusaha untuk mengubah pengguna internet di kawasan ini menjadi penerima informasi yang cermat dan teliti serta mampu mengenali tipuan 'kuno' yang curang,” tutup Yeo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI