Putus Hubungan dengan Google, Penjualan Huawei di Indonesia Tergerus

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 26 September 2019 | 02:05 WIB
Putus Hubungan dengan Google, Penjualan Huawei di Indonesia Tergerus
Ilustrasi Huawei dan bayangan sebuah gembok. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputy Country Director Huawei CBG Indonesia, Lo Khing Seng, mengaku penjualannya di Indonesia tergerus akibat kabar putusnya hubungan antara raksasa teknologi asal China tersebut dengan Google.

"Saat berita itu timbul, angka (penjualan) saat Lebaran tidak seperti yang diharapkan. Tetapi, itu terjadi karena banyak beredar berita yang tidak benar," ujar Lo ditemui usai peluncuran Huawei Nova 5T di Jakara, Rabu (25/9/2019).

Lo mengklaim banyak berita simpang siur terkait pemblokiran AS terhadap produk Huawei misalnya kabar mengenai Huawei hanya dapat aktif 90 hari dan ponsel P30 Pro yang dijual sangat murah.

Namun menurut Lo, perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Huawei hanya melakukan pause ketika tim legal bekerja untuk memilah mana yang bisa dilakukan atau tidak di AS.

Baca Juga: Bakal Dibawa ke Indonesia, Huawei Mate 30 Masih Tanpa Google Play Store

"Setelah itu terjadi, respons konsumen khawatir," katanya.

Respons pengguna sempat membuat penjualan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tapi, Lo enggan menyebut secara spesifik persentase penurunan penjualan.

"Jadi, saat Mei dan Juni, jualan kami memang tidak sesuai dengan saat Lebaran. Yang seharusnya musim panen, malah turun. Tapi, Juli naik lagi karena orang tahu berita itu tidak benar," katanya.

Peningkatan penjualan tersebut salah satunya juga dipengaruhi oleh komitmen para mitra untuk terus mendukung Huawei.

"Partner kami, seperti Erafone, mendukung. Mereka memberikan jaminan kalau bermasalah akan dikembalikan, dan layanan itu diperpanjang hingga akhir 2019," ujar Lo.

Baca Juga: Tenang, Huawei Nova 5T di Indonesia Masih Bisa Akses Google Play Store

Huawei memang sedang terperangkap di tengah perang dagang China-AS. Gedung Putih telah memerintahkan semua perusahaan AS, termasuk Google, untuk stop berhubungan dengan Huawei.

Akibatnya ponsel-ponsel Huawei terancam tak bisa menggunakan dan mengakses peranti lunak Google seperti Gmail, Youtube, Chrome, dan bahkan toko Google Play Store.

Yang sudah terdampak kebijakan ini adalah Huawei Mate 30 yang baru diluncurkan di Eropa pekan lalu. Meski masih diotaki Android, Mate 30 tak bisa mengakses Google Play Store sehingga penggunanya kesulitan mengunduh aplikasi-aplikasi yang diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI