Suara.com - Kurang dari 100 hari atau tepatnya 97 hari lagi, peristiwa gerhana Matahari cincin akan terlihat di langit Indonesia. Selain negara kita, gerhana Matahari cincin juga akan terlihat di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Langka, Malaysia, Singapura, Kepulauan Mariana Utara, dan Guam.
Gerhana yang dijuluki sebagai Cincin Api ini akan terjadi pada 26 Desember 2019 dan menjadi gerhana Matahari ketiga sekaligus terakhir untuk tahun ini.
Sebelumnya, gerhana Matahari pertama tahun ini telah terjadi pada 6 Januari 2019 berupa gerhana Matahari sebagian, lalu gerhana Matahari kedua terjadi pada 2 Juli berupa gerhana Matahari total. Meskipun kedua gerhana Matahari itu tidak teramati di Indonesia, kini gerhana Matahari kali ini akan terlihat di langit negeri kita.
Walau begitu, tidak seluruh wilayah Indonesia bisa melihat gerhana Matahari cincin itu. Menurut time and date, jalur gerhana Matahari cincin akan dimulai saat Matahari terbit di Arab Saudi dan berakhir di Samudera Pasifik Utara. Posisi Indonesia sendiri cukup spesial karena titik pusat gerhana Matahari cincin akan berada tepat di langit Indonesia, yaitu di sebelah timur laut Pekanbaru, dekat Pulau Pedang, dengan titik koordinat 01 derajat 00,5'LU dan 101 derajat 57,4'BT.
Baca Juga: Penuhi Semua Kebutuhan Otomotif, Asuransi Astra Luncurkan Garda Mall
Dibutuhkan waktu lebih dari tiga jam untuk Bulan melintasi jalur gerhana Matahari cincin yang membentang selebar 12.900 km dengan lebar bervariasi mulai dari 117 km di pusat jalur hingga lebih dari 160 km di titik awal dan titik akhir jalur. Pada titik pusat gerhana, para pengamat bisa mengamati hingga 94,11 persen wajah Matahari yang terhalang Bulan saat puncak gerhana dengan durasi puncak selama 3 menit 39 detik.
Dilaporkan bahwa gerhana Matahari cincin akan pertama kali menyentuh daratan Indonesia di Pulau Simeulue pada pukul 10.05 WIB dan menuju Nias, Aceh Singkil, Sumatera Utara, Riau, Batam, dan Bintan.
Tak hanya di Sumatera, Kalimantan pun berkesempatan melihat gerhana Matahari cincin dengan jelas karena jalurnya melintasi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Pulau Miangas akan menjadi wilayah terakhir di Indonesia yang dilintasi pada pukul 13.31 WIB.
Sementara itu, wilayah-wilayah lainnya di Indonesia hanya bisa mengamati peristiwa gerhana Matahari sebagian. Wilayah Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, hingga Papua hanya bisa mengamati 60 sampai 80 persen fenomena alam ini.
Sebagai informasi, pengamat diwajibkan menggunakan alat pelindung ketika mengamati gerhana Matahari cincin dan jangan menatap ke arah Matahari secara langsung.
Baca Juga: Ditabrak, Olla Ramlan Belajar Banyak dari Driver Ojol