Antisipasi Hal Terburuk, Huawei Bersiap Hadapi Penurunan Pasar 60 Persen

Jum'at, 20 September 2019 | 09:29 WIB
Antisipasi Hal Terburuk, Huawei Bersiap Hadapi Penurunan Pasar 60 Persen
Ilustrasi toko atau gerai resmi Huawei. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemasalahan yang terjadi antara Huawei dan Amerika Serikat sudah menjadi perbincangan umum. Menurut laporan terbaru dari Bloomberg, dampak dari kasus tersebut membuat Huawei harus bersiap diri untuk menghadapi penurunan pengiriman smartphone global antara 40 hingga 60 persen.

Huawei telah mempersiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi hal buruk tersebut terjadi. Meskipun pada awalnya Huawei meremehkan efek larangan dari pemerintah Amerika Serikat, laporan tersebut menunjukkan bahwa perang dagang itu tidak hanya berimbas pada pendapatan Huawei, namun juga pembuat chip seperti Broadcom.

Dilansir dari Reuters, ketegangan antara China dan Amerika Serikat juga membuat prospek keuntungan Broadcom menyusut. Perusahaan pembuat chip itu terancam kehilangan 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 28,2 triliun sepanjang tahun 2019 akibat pelarangan yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Huawei.

Manajer pemasaran dan penjualan Huawei menyebutkan bahwa pihaknya berhasil mencetak rekor setelah menjual lebih dari 200 juta smartphone di sepanjang tahun 2018. Namun kini volume pengiriman smartphone diprediksi akan berkurang hingga 60 juta smartphone di tahun 2019. Oleh karena itu, Huawei berencana untuk berfokus melakukan penjualan di China untuk mengimbangi penurunan pangsa pasar.

Baca Juga: Huawei Kenalkan Prosesor Kirin 990 Versi 5G di IFA 2019

Huawei menargetkan untuk meraih lebih dari 50 persen pangsa pasar smartphone di China. Tak hanya itu, Huawei juga akan langsung memotong produksi dan pemasaran smartphone di luar China. Diketahui bahwa Honor 20 series yang telah dipasarkan di beberapa negara Eropa mulai Juni lalu juga akan dikorbankan. Huawei akan memantau jumlah pengiriman Honor 20 di Eropa dan akan langsung menghentikan pengiriman jika penjualan menurun.

Tak hanya itu, beberapa smartphone flagship pun dikabarkan akan dikorbankan dan langsung dialihkan untuk fokus diperdagangkan di China. Jika perang dagang antara China dan Amerika Serikat semakin memanas, Huawei terancam akan kehilangan pendapatan hingga 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1,409 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI